Chors berlarian ke tempat Kira.Dari jauh Chors dapat melihat Kira.Kira tergeletak di tanah dengan wajah yang pucat.Chors yang sampai di tempat Kira.Segera mengangkat Kira.Tubuh Kira sangatlah lemas.Chors membiarkan kepala Kira bersandar di tangannya.
"Kira,Kira,Kira."Chors memanggil-manggil Kira sambil menampar pelan pipi Kira.
"Tenang saja dia hanya lelah."Chors mendengar suara yang sama seperti saat dia mengamati Kira.
Chors kemudian berbalik.Di belakangnya dia sudah melihat seorang pria dengan jubah kerudung menutupi wajahnya.Di tangan pria itu dia memegang sebuah tali yang terikat di kuda.Kemudian dengan tangan kirinya dia melempar sesuatu ke arah Chors.Dengan cepat tangan Chors bergerak dan menangkap sesuatu yang di lempar pria itu.Chors membuka tangannya.Pria itu memberikan sebuah potion kepada Chors.
"Biarkan temanmu meminumnya sebelum nyawanya terancam."
Chors menatap potion yang dia pegang.Chors sedikit ragu dengan potion yang dia pegang.Jika secara bentuk dan warna semua sama dengan potion yang dia minum.
"Tidak perlu curiga seperti itu.Biarkan saja temanmu meminumnya.Lagi pula kalau aku memang ingin mencelakai kalian aku pasti sudah melakukannya dari tadi."
{Benar lagi pula tidak ada pilihan lain.}
Chors membuat Kira meneguk potion yang dia pegang.
*glup,glup,glup..*
Saat Kira meneguk potion tiba-tiba Kira terbatuk-batuk.
*uhuk,uhuk..*
Batuk Kira sangatlah kencang.Tidak hanya batuk dari mulutnya keluar darah.Chors terkejut dengan keadaan Kira.Chors berbalik dan menatap pria itu dengan tajam.
"Tenanglah itu adalah hal yang normal.Coba kau lihat sendiri."Pria itu menunjuk Kira.
Chors kembali melihat Kira.Kira memang tampak membaik.Bisa dilihat dari wajah pucat birunya kembali normal.Selain itu nafas Kira juga terdengar stabil.
"Temanmu kelebihan mana.Sepertinya dia menyerap sesuatu yang bukan seharusnya."
{Hah?Menyerap?Bagaimana dia bisa tahu?!}
"Siapa kau sebenarnya?"
"Hanya seorang pengelana yang baik.Tidak perlu curiga padaku lagi pula aku menyelamatkan kalian."
"Berapa lama kau sudah mengikuti kami?!"Chors berdiri.
Diam-diam tangan Chors mulai bergerak.Tangan kanan Chors sudah berada di gagang pedangnya.
*zuing*
Pria itu menghilang dari hadapan Chors.Chors melihat ke sekitar.Dia tidak dapat menemukan pria itu.Hingga akhirnya pria itu memegang gagang pedang Chors dari belakang.Pria itu menahan gagang pedang Chors agar tidak menarik pedangnya.
"Tenanglah sudah aku bilang bukan jika mau aku sudah membunuh kalian."
*glup*
Chors merasakan kembali sensasi yang dia rasakan sebelumnya.Chors menjadi merinding seluruh bulu kuduknya berdiri.Saat ini Chors merasa seperti sedang diancam dengan sebuah pedang yang menempel pada lehernya.
{Dia memang bisa membunuh kami kapan saja.}
Dengan tangan yang gemetar Chors melepas tangannya dari pedangnya dengan gemetar.Saat tangan Chors lepas dari gagang pedangnya.Seluruh intimidasi yang dia rasakan menghilang.Chors bernafas dengan lega.Pria itu kemudian berjalan melewati Chors.
"Aku tahu tentang temanmu yang kau cari.Temanmu sedang mengarah ke sebuah kota kecil yang berada di timur."Pria itu kemudian melempar sebuah gulungan kertas ke arah Chors sambil dia berjalan."Aku akan memberikan peta itu padamu.Oh ya anak-anak yang kau selamatkan akan aku bawa.Tidak perlu khawatir hidup mereka akan lebih baik."Pria itu menghilang dalam sekejap saat dia selesai berbicara.
Chors kemudian membuka peta yang diberikannya.
"Britz jadi ini tempat berikutnya.Tapi sebenarnya siapa dia?"Chors menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan ke tempat Kira.
Chors mengangkat Kira dan menaruhnya diatas kuda.Chors kemudian berangkat dengan mengikuti peta yang dia dapat.
Kemudian di sebuah tebing.Pria yang menghilang dari hadapan Chors muncul.Saat dia tiba di tebing sudah ada pria dengan jubah lainnya.Orang berjubah lainnya membawa Gotto dan adiknya.
"Bagaimana kesan anda dengan mereka?"
"Cukup menarik."
"Apa dia adalah orang yang anda cari?"
"Mungkin dia adalah yang aku cari.Tapi walaupun dia bukan orang yang aku cari.Kita masih bisa memanfaatkannya sepertinya.Ayo kita kembali."
"Baik tuan."
Chors sudah berlari dengan kudanya tanpa henti.Saat kuda sedang berlari.Chors dapat mendengar suara Kira.
"Chors dimana kita?"
"Kira?"Chors menghentikan kudanya.
Chors kemudian turun dari kudanya.Saat Kira turun dari kuda.Tubuhnya terasa lemas.Dia tidak dapat berdiri dengan baik.Chors segera menahan Kira agar tidak terjatuh.
"Sepertinya kau masih terlalu lelah.Bersandarlah pada kuda."
Kira mengikuti kata-kata Chors dan bersandar pada kuda.Chors menggiring kuda ke sebuah pohon di dekat mereka.Chors mengikat kuda agar dia bisa beristirahat.Lalu Chors membantu Kira untuk bersandar pada pohon.
"Sebenarnya kita akan pergi kemana?"
"Kita akan pergi ke tempat Ema."
"Tempat Ema?!"Kira terkejut dengan ucapan Chors.
"Aku juga tidak bisa mengatakan kalau ini pasti benar.Tapi aku berharap ini memang benar."
"Darimana kau mengetahui tempat Ema?"
"Setelah kau usai bertarung aku bertemu dengan seseorang.Dan dia adalah orang yang memberi tahuku tentang tempat Ema."
"Apa kau yakin dia bukan musuh?"
*haah*
Chors menghela nafasnya.
"Aku juga tidak tahu sebenarnya.Jujur aku masih ragu dengan informasi yang aku dapat.Tapi selain informasi ini tidak ada informasi yang kita punya."
"Baiklah."Kira berdiri dengan semangat.
Saat Kira berdiri tubuhnya lemas dan kehilangan keseimbangan.Kira yang hampir jatuh memegang pohon agar dia tidak terjatuh.
"Jangan memaksakan dirimu."
Kira kembali bersandar pada pohon.
"Apa sebaiknya kita tidak pergi?"Chors bertanya pada Kira.
"Seperti yang kau katakan kita tidak punya informasi lagi.Kita hanya bisa bergantung pada itu.Jika memang jebakan kita akan melawannya."
"Kau benar kita hanya bisa maju sekarang.Karena itu kita harus beristirahat sekarang."
"Aku tidak bisa menolak sekarang tubuhku benar-benar mati rasa."Kira berbicara sambil tertawa kecil.
"Istirahatlah aku akan berjaga.Tidak sepertimu aku sedang berada pada kondisi prima."
"Chors aku ingin menanyakan satu hal."
"Apa itu?"
"Dengan orang yang memberi kita informasi.Apakah dia orang yang kuat?"
"Kuat..Dia sangat kuat mungkin dia adalah orang terkuat yang pernah aku jumpai."
"Jika aku melawannya apa mungkin aku akan menang?"
"Kau akan kalah telak Kira.Dia bukanlah orang yang bisa kita hadapi."
*haah*"Sial aku kira aku sudah menjadi orang kuat."
Kira kemudian tertidur dibawah pohon.Matahari kemudian terbit.Kira terbangun karena silau matahari.Saat Kira terbangun Chors sudah bersiap dengan kudanya.Kira mencoba untuk berdiri.
Tidak seperti sebelumnya.Tubuh Kira sudah tidak mati rasa.Selain itu dia sudah dapat bergerak dengan leluasa.Kira berjalan ke tempat Chors.
"Apa kita akan pergi sekarang?"Kira bertanya sambil menguap.
"Naiklah."
KIra dan Chors kemudian menunggangi kuda dan pergi ke kota Britz.