Kira berjalan di tengah lorong dengan gelisah.Tidak hanya gelisah raut wajahnya juga terlihat bingung.Kira berhenti dan menaruh dahinya pada dinding.dia mulai berbicara sendiri dengan suara yang kecil.
"Sial kenapa tempat ini terlihat semua...Apa yang harus aku lakukan sekarang."
Kira berbicara dengan membentur-benturkan kepalanya.Setelah dia membenturkan dahinya hingga memerah dia berhenti sejenak.Dia memejamkan matanya.Setelah memejamkan matanya sesaat dia berbalik.
"Benar aku akan mencoba setiap ruangan yang ada."
Kira mulai berjalan dengan langkah yang pasti.Baru saja dia berjalan dia sudah bertemu dengan sebuah ruangan di samping kirinya.Kira berdiri tepat di depan pintu itu.Kira kemudian membuka pintu itu.Saat Kira masuk ke dalam ruangan yang dia temukan adalah sebuah gudang.Kira mulai melihat isi ruangan dengan seksama.
"Disini tidak ada satupun yang penting."
Yang Kira temukan di ruangan ini hanyalah sebuah kain-kain yang ditumpuk.Kira kemudian menyerah dengan ruangan ini dan keluar.Kira menutup pintu ruangan.
*krieet*
"Hei apa yang kau lakukan?"
Kira mendengar suara dari kanan saat menutup pintu.Kira melihat sekelompok orang yang berjalan mendekatinya.Kira menjadi tegang karena melihat orang-orang itu.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Kira kebingungan apa yang harus dia jawab.Kira menjadi berkeringat.
"Aku sedang."Kira memain-mainkan tangannya saking paniknya."Me-Memeriksa persediaan."
"Jangan terlalu lama jika kau hanya ingin memeriksa persediaan."
Setelah berbicara seperti itu mereka meninggalkan Kira.Kira kemudian bernafas dengan lega.
"Sial ini akan memakan waktu jika aku memeriksa satu-persatu.Apa tidak ada cara yang lebih cepat?"
Kira kemudian mengingat dengan jelas kata-kata kepala penjaga.
"Benar kenapa aku bisa lupa.Aku hanya perlu mencari pintu yang berbeda."
Kira berjalan untuk mencari ruangan ketua.Kira berlari untuk mempersingkat waktu yang dia punya.Kira melewati setiap pintu yang tampak biasa.Saat berlari dari kejauhan dia dapat melihat sesuatu yang mengkilap.Kira berlari semakin cepat untuk sampai ke tempat yang mengkilap itu.Kira sampai pada tempat yang mengkilap dia liat tadi.Tempat mengkilap itu adalah sebuah pintu besi berukuran dua meter dengan dua sisi.Dengan tangan kanannya Kira menyentuh pintu.
"Tidak salah lagi ini pasti dia."
Tangan kiri Kira kemudian juga ikut memegang pintu itu.Dengan sekuat tenaga kira mendorong pintu.Tapi pintu tidak bergeming sedikitpun.Hingga wajah Kira menjadi merah pintu juga tidak berhenti bergeming.Nafas Kira menjadi tidak teratur karena mencoba mendorong pintu.
*hosh,hosh,hosh*
"Sepertinya pintu ini terkunci."Kira hanya tersenyum setelah berbicara seperti itu."terkunci bukan berarti aku tidak bisa membukanya."
Dari belakang Kira sudah ada empat [FireSpear].Tanpa bergerak Kira menembakan semua [Fire Spear] ke pintu.
*duar*
Suara ledakan dari pintu sangatlah keras.Pintu terlepas dan terdorong ke dalam.Kira berjalan masuk ke dalam ruangan.Di dalam Kira tidak melihat ada siapapun.Kira menjadi bingung karena dia tidak melihat siapa-siapa.
*blaar*
Tiba-tiba pintu besi terpental ke atap dan tersangkut.Dengan terpentalnya pintu besi membuat banyak asap disekitar.Lalu dari dalam asap Kira dapat melihat seseorang yang sedang berjalan.
"Kau menganggu tidurku."Orang itu berjalan dengan meregangkan lehernya.
Dia keluar dari balik asap.Orang itu mempunyai rambut biru dan di tangan kanannya dia membawa sebuah pedang.
"Apa kau ketua Schavio?!"Kira bertanya dengan dahi yang berkerut.
"Kekeke aku juga tidak tahu."
*buak*
Orang itu muncul di samping Kira dan meninju pipi kiri Kira.Pukulan pria itu cukup kuat untuk melayangkan Kira.Kira yang tergeletak di tanah mulai berdiri.Saat Kira bangun dia sadar bibirnya sedikit terluka.
{Kecepatan dan kekuatannya tidak begitu berbeda dengan Hera.}
Kira berbicara dalam pikirannya sambil mengusap bibirnya.
"Hei,hei kenapa kau hanya berdiri saja.Kalau diam saja tidak akan seru!"
Pria itu muncul lagi disamping Kira dan melayangkan tinjunya ke pipi kiri Kira.Kira tahu arah tinju itu dan menahannya dengan tangannya.Saat tangan kirinya di tahan dia mengeluarkan senyumnya.
"Jangan lupa kakiku."
DIa menendang Kira dengan kaki kanannya.Tangan kiri Kira dapat menahan tendangan tersebut.Saat tendangan itu terhenti.Tangan kiri Kira mencengkram kaki kanan pria itu dan melemparnya.Pria itu terlempar ke udara.Saat dia berada di udara dia melakukan salto di udara dan mendarat dengan kedua kakinya.
"Menarik aku kira kau hanya anak bodoh yang mencoba melawanku."Pria itu menarik pedang yang ada di tangan kanannya."Siapa namamu?Akan lebih menarik jika aku tahu siapa kau,"
"Kau tidak perlu tahu siapa aku,"
Yaampun kau jahat sekali hatiku rapuh karena kau menolakku.Tapi aku bukan orang yang pendemdam ingat namaku dengan baik saat di neraka."Namaku adalah Zeen!"
*slash*
Saat dia memberi tahu namanya dia muncul di depan Kira dan mengayunkan pedangnya.Kira menghindari pedang itu dengan melakukan salto beberapa kali.Kira membuat jarak yang cukup jauh dengan Zeen.
"Katakan dimana Ema!"
Di belakangnya Kira mengeluarkan [Fire Spear] sebanyak enam.Tanpa pikir panjang Kira menembakan semua itu ke tempat Zeen.
*duar,blar,blar*
"Yaampun kau mengotori bajuku.Lagi pula siapa itu Ema?"
Zeen berjalan dengan menepuk-nepuk bajunya yang terkena debu.Zeen berjalan dengan santai di tengah banyak ledakan itu.
"Dimana demi human kucing yang kau culik?!"
Kira melempar [Sky Thunder Spear].Zeen awalnya nampak tenang sambil membersihkan bajunya yang terkena debu.Tapi setelah [Sky Thunder Spear] dilempar matanya terbuka lebar.Zeen bergerak cepat untuk menghindari serangan Kira.
*duaar*
Dinding pada ruangan menjadi berlubang besar.Saat Zeen melihat lubang besar pada dindingnya.Ekspresinya menjadi sangat kesal.Zeen menggertakan giginya.Tiba-tiba kepala Kira menjadi sakit.Kira merasa kepalanya ditekan sangat kuat.Dengan rasa sakit yang dia rasakan Kira menjadi tidak bisa berdiri dengan tegak.Kira dibuat berlutut karena sakit pada kepalanya.Zeen kemudian berjalan mendekati Kira dengan telapak tangan yang terbuka.
"Kau seharusnya jangan membuatku kesal.Asal kau tahu saja aku benci saat ruanganku dibuat berantakan."Zeen mencengkram kepala Kira dan mengangkatnya hingga sejajar dengan wajahnya."Aku beri tahu saja temanmu sudah laku dijual pada bangsawan.Kau seharusnya melihat wajahnya saat menolak dengan keras!"Zeen tersenyum dengan lebar.
Kira merasa kesal dengan kata-kata Zeen.Kira mencoba untuk meninju Zeen.Tapi saat tangannya mencoba mengepal sakit pada kepalanya menjadi semakin kuat.Kira tidak dapat menahan sakitnya dan membuatnya tidak bisa meninju Zeen.
"KIRA!"
Kira melihat ke arah asal suara tersebut.Chors muncul dari tempat [intu yang sudah Kira hancurkan.Samar-samar Kira juga melihat dua orang anak keccil.Tangan kanan Chors menggapai pedangnya.Chors menghilang dari tempatnya dalam satu kedipan mata.Chors muncul disamping Zeen dengan tangan yang sudah siap untuk mengayunkan pedang.Tapi Chors terjatuh saat dia di udara.
Saat Chors terjatuh ke tanah tangan kirinya memegang kepalanya dengan erat.Sama seperti Kira Chors juga merasakan rasa sakit pada kepalanya.Zeen kemudian menaruh kaki kanannya di atas tubuh Chors.
"Kalian sudah tidak bisa berbuat apa-apa.Sejak pertarungan dimulai kalian sudah tidak mungkin memenangkan pertarungan ini."