Kira dan Chors menurni anak tangga yang gelap.Menuruni anak tangga ini membuat mereka mengingat dengan labirin.Mereka tidak dapat menghitung berapa banyak anak tangga yang sudah mereka lewati.Mereka sampai di ujung anak tangga.Mereka bertemu lorong panjang yang diterengai dengan obor di setiap dinding.Kira dan Chors menatap satu sama lain.Mereka berdua hanya bisa mengikuti anggota Schavio.Sampai mereka bertemu dengan cabang jalan yang mengarah lurus ke depan dan ke kiri.Saat mereka melewati cabang kiri.Chors perlahan-lahan berbelok ke kiri.Tapi anggota Schavio menyadarinya.
"Hei apa yang kau lakukan?"
Chors berhenti dan diam tanpa menjawab.Chors mencoba untuk membuat alasan semasuk akal mungkin.
"A-Aku merasa sangat lelah karena itu aku ingin kembali ke kamarku."
"Aku tahu kau lelah tapi jangan lupa kalau kita harus memberikan laporan pada kepala penjaga."
"Ha-Hahaha kau benar aku terlalu lelah."
Chors bernafas lega karena dia tidak membuatnya ketahuan.Mereka berjalan lurus ke depan.Hingga akhirnya mereka berhenti pada sebuah pintu yang ada di kanan.Anggota Schavio mengetuk pintu besi yang ada di depannya.
*tuk,tuk,tuk*
"Masuk."
Mereka dapat mendengar suara pria dari dalam ruangan.Anggota Schavio kemudia membuka pintu.Kira dan Chors masuk ke dalam ruangan itu.Di dalam ruangan itu mereka dapat melihat seorang pria yang sedang duduk dengan memegang selembar kertas.Pria yang mereka lihat terlihat cukup tua.Bisa dilihat dari rambut putihnya dan kerutan wajahnya.Kira dan Chors terkejut karena kepala penjaga markas ini adalah seorang pria tua.
"Ada apa kalian kemari?"
"Kami ingin memberikan laporan."
"Lalu apa yang ingin kalian laporkan?"Pria itu menaikan salah satu alisnya.
"Saya tidak menemukan sebuah kejanggalan di hutan."
"Laliu bagaimana dengan kalian?"
"K-Kami juga tidak menemukan kejanggalan."
"Ini kali pertama aku melihat kalian.Apa ini kebetulan?"Pria itu bangun dari kursinya.
Pria itu mulai berjalan dan mendekati Kira dan Chors.Saat pria itu semakin dekat dengan mereka.Mereka menjadi berkeringat dingin.
"Kami baru dipindahkan kesini."Chors menjawab dengan tegang.
"Pantas saja aku tidak pernah melihat wajah kalian."
"Jadi begitu...Kau bisa keluar dari sini.Sedangkan kalian akan diam disini.Kita akan berbincang-bincang dulu."
Pria itu meninggalkan Kira dan Chors dengan kepala penjaga.
"Karena hanya tinggal kita bagaimana jika kita berbincang sedikit?Apakah benar kalian adalah anggota yang baru dipindahkan?Kalian berasal dari mana?"
"Kami berasal dari markas utara."Chors menjawab dengan cepat.
"Utara?Utara mana?Bukankah kalian tahu kalau kita tidak hanya punya satu markas disana?Coba berikan penjelasan dengan baik."
"Emmm."Chors tidak dapat menjawab pertanyaan ini.
"Kami dipimpin oleh Hera."
"Ohh."Pria itu berjalan kembali ke mejanya.
Chors menjadi tegang karena Kira menjawab pertanyaan tersebut.Chors merasa kalau pertanyaan yang diajaukan tadi adalah sebuah pertanyaan krusial yang penting.Saat pria itu di dekat mejanya dia meraih secarik kertas yang dia pegang sebelumnya.Dia melihatnya kertasnya dengan seksama.Setelah melihat kertas dia menatap ke arah Kira dan Chors.
"Benarkah kalian anggota Schavio?Atau jangan-jangan kalian adalah penyusup?"Pria itu berbicara sambil tersenyum.
Kira dan Chors menjadi semakin tegang.Mereka tidak dapat berbicara apa-apa.Saat ini hanya satu tindakan yang terlintas di pikiran Kira.
{Apa aku bunuh saja dia?}
"Tentu saja tidak mungkin kalau kalian penyusup.Tidak ada orang yang bisa mendapatkan tato itu dengan mudah."
"Tentu saja kami bukan penyusup haha."Kira berbicara dengan tawa yang canggung.
"Karena aku baru tahu kalian dipindahkan.Sebaiknya kalian berbicara dengan ketua.Jika kalian ingin berkeliling kalian dapat melakukannya terlebih dahulu.Menemukan ruangan ketua juga sangat mudah.Karena pintunya mempunyai design yang paling berbeda."
"Baiklah kami akan berkeliling dahulu."Jawab Chors.
"Silahkan."
Kira dan Chors berjalan dengan cepat meninggalkan ruangan.Saat mereka meninggalkan ruangan.Kepala penjaga duduk diatas kursinya dengan menyilangkan kakinya.
"Akting mereka sangatlah buruk.Aku tidak tahu bagaimana jika tidak ada aku.Benar bukan?"Melihat ke bawah.
Dibawah meja terdapat mayat yang masih baru.Bisa dilihat dari darah yang masih basah.Mayat itu adalah kepala penjaga.Pria itu segera bangun dari kursinya.
"Sekarang aku harus menyembunyikanmu."
Kira dan Chors yang sekarang berada di luar ruangan bernafas dengan lega.Mereka seperti baru saja keluar dari kandang harimau.
"Sekarang bagaimana?"Kira bertanya pada Chors.
"Seperti yang dikatakan orang itu.Kita akan berkeliling di markas ini.Karena waktu kita sudah habis kita akan berpencar saja."
"Kita akan bertemu di ruangan ketua."
"Jangan melakukan tindakan gegabah."Setelah itu Kira berjalan ke kanan.
Chors berjalan di lorong.Dengan kemampuan penciumannya dia sebisa mungkin untuk mencium di seluruh markas.Tapi saat dia mencoba dia tidak dapat mencium apa-apa.Dia mencoba berjalan lebih dekat ke sebuah pintu.Chors mencoba mencium pintu itu dan tidak dapat mengendus apapun.
"Apa mungkin ada pintu yang dapat menahan bahu?Sial ini menjadi semakin rumit saja."Chors berbicara dengan kesal.
Dia mencoba untuk mengelilingi markas ini dengan seksama.Tapi dia juga tidak dapat mencium apapun.Chors menjadi semakin kesal dengan markas.Tapi kemudia saat dia berjalan dia dapat menyium bau yang tidak asing dan menyengat.Setelah dapat mencium bau ini.Chors berjalan dengan semakin cepat.
"Tidak salah lagi ini pasti bau budak!"
Chors menghentakan kakinya semakin cepat.Hingga akhirnya dia dapat menemukan sebuah tangga yang mengarah kebawah.Chors memastikan sekelilingnya dengan seksama.Dia memastikan agar tidak ada orang disekitar tangga itu.Chors akhirnya menuruni anak tangga tersebut.Saat dia menuruni anak tangga baunya menjadi semakin menyengat.
"Tidak salah lagi pasti ini memang budak."
Saat Chors mencapai ujung tangga.Dia melihat seluruh ruangan hanya seperti sel penjara.Ini sama dengan markas Schavio yang mereka datangi.Lalu dari kejauhan Chors dapat melihat seseorang berjalan ke arahnya.Dengan reflek Chors bersembunyi di balik dinding.
"Sial kenapa juga aku harus bersembunyi."
Karena sudah seperti ini Chors hanya bisa menunggu orang itu datang.Saat Chors dapat melihat langkah kakinya.Chors keluar dari tempat sembunyi dan menergap pria itu.Tangan kanan Chors menutup mulutnya dan lengan kirinya berada di lehernya.Chors mengencangkan cekikan lehernya hingga dia tidak dapat bernafas.
"Dimana sekarang aku harus menaruhnya?"Chors melihat sekelilingnya.
Dia akhurnya memutuskan untuk menaruhnya dibawah tangga.Setelah menaruh orang yang dia sergap.Chors berjalan melewati sel-sel.
"Baumu mirip dengan perempuan yang tadi."
Chors dapat mendengar kata-kata itu dengan jelas dari belakang.Chors berjalan kebelakang dan dia berhenti di sebuah sel yang hanya berisi satu orang pria.
"Bisa kau ulang lagi?"
"Baumu mirip dengan perempuan tadi.Apa kau sudah membawanya pergi?"
"Perempuan yang kau maksud apa dia demi human kucing?"
"Iya untuk apa kau bertanya bukankah kalian yang membawanya keluar."
*slash*
Chors memotong jeruji besi yang ada di depannya.Semua orang yang ada di sel melihat ke arah Chors.
"Ikut aku."Chors manarik pria itu.
"Tolong aku!"Semua orang yang ada di dalam sel berteriak seperti itu setelah melihat Chors manarik pria itu keluar.
Chors mengabaikan mereka begitu saja dan membawa pria itu berjalan menaiki tangga.