Chereads / Demon Become Hero / Chapter 69 - Chapter 69

Chapter 69 - Chapter 69

Chors menaiki anak tangga dengan perlahan-lahan.Chors kemudian berjalan di sebuah lorong.Di dalam lorong dia berhenti di satu pintu.Chors membuka pintu yang ada di depannya.Saat dia membuka pintu.Agust ada di dalam ruangan tersebut.Agust sedang mengerjakan beberapa dokumen.

"Ini pertama kalinya aku melihatmu bekerja."

Agust yang memegang penanya hanya tersenyum.Agust meletakan penanya dan mengusap-ngusap kepalanya.

"Guild petualang menjadi semakin sibuk saja asal kau tahu.Aku bahkan tidak mengerti bagaimana bisa ada tumpukan kertas ini."Agust melihat ke tumpukan dokumen yang ada di depannya.

Agust berdiri dari kursinya.Dia berjalan ke salah satu meja yang ada di ruangannya.Di atas meja tersebut terdapat sebuah teko teh.Agust menuangkan teh ke dalam cangkir.Dia membawa dua cangkir yang berisikan teh ke meja yang ada di depan sofanya.Kemudian Agust duduk dengan santai diatas sofanya.

"Duduklah nikmati tehmu."Chors kemudian duduk diatas sofa.

Chors duduk dan menghirup teh yang Agust suguhkan.

"Rupanya kau berbakat dalam membuat teh."

Agust hanay tersenyum dan menyilangkan kedua kakinya.

"Jadi kenapa kau kemari?"

"Apa kau mendapat informasi?"

*sruupp*

"Tidak aku tidak mendapatkan informasi apapun.Bagaimana dengan kalian?Bukankah kalian ada di dalam markas mereka?"

"Kami memang berada disana tapi kami tidak mendapat banyak informasi.Kami ketahuan lebih cepat dari yang kami kira."

"Omong-omong dimana Kira?Bukankah kalian selalu bersama."

"Aku membawa Kira ke ruang perawatan."

Ruang perawatan?Apa kalian mendapat lawan yang hebat?"

"Kami mungkin bisa menanganinya jika kami bekerja sama.Tapi disana ada satu orang lagi yang kurasa setara dengan ketua cabang."

"Jadi begitu lalu bagaimana kalian berdua bisa selamat?"

"Kami berdua hanya beruntung."Agust hanya tersenyum kecil saat mendengar Chors."Omong-omong sepertinya kau menjadi lebih sibuk."

"Kau benar tapi guild terus kedatangan permintaan quest.Dan sebagian besar dari quest itu meminta untuk pencarian orang hilang."Mata Chors menjadi melebar dari balik topengnya.

"Apa mungkin itu Schavio?!"

"Aku tidak begitu yakin.Tapi aku merasa hanya mereka dalang yang mungkin."

"Aku ingin bertanya apa mungkin bangsawan juga ikut campur dengan kelompok mereka?"

Agust terdiam sesaat saat mendengar pertanyaan Chors.

"Jika kau menanyakan pendapatku pribadi.Tentu saja aku akan menjawab ya.Aku merasa sangat tidak mungkin jika sebuah organisasi gelap seperti mereka bisa bertahan lama.Aku memang mempunyai kecurigaan dengan para bangsawan."

"Lalu apa kau bisa menyelidiki tentang para bangsawan?"

"Aku beritahu saja menyelidiki mereka tidaklah mudah.Para bangsawan di kerajaan ini adalah yang terburuk.Mereka merasa mereka adalah hal yang mutlak.Selain itu Raja Kardia sangatlah mendukung bangsawan.Karena itu bangsawan bisa bergerak dengan leluasa.Jika mencoba menyelidiki mereka akan sangat sulit ditambah kita hanya seorang rakyat jelata."

"Jadi tidak mungkin ya.."

"Bukan berarti tidak mungkin hanya saja sulit.Tapi jika kita mempunyai bukti kita bisa menangkap mereka."

"Aku lupa memberi tahumu.Aku berhasil menangkap salah satu anggota Schavio."

"Lalu dimana dia?"

"Aku mengurungnya di tempat yang kau pinjamkan pada kami.Aku ingin mengintrogasinya."

"Kalau begitu aku ikut dengamu.Kita akan mengintrogasinya sekarang."

"Baiklah."

Agust dan Chors keluar dari ruangan.Mereka berdua bersama-sama berjalan ke rumah yang dipinjamkan Agust.Saat mereka tiba di depan rumah.Agust membuka pintu.Tangan dan kaki Stam sudah terikat dengan erat.Saat Agust masuk Stam sudah menatap tajam Agust.

"Jadi ini orang yang kau maksud?"

"Apa kau mengenalnya?"

"HAHAHAHA jadi kau masih hidp.Lama tidak bertemu dengamu master guild."

"Master guild?Kalian saling kenal."

"Tentu kami saling kenal.Bukankah begitu master guild?"Stam tersenyum sambil menatap Agust dengan tajam.

"Dia adalah salah satu anggota guild petualang.Dia mempunya peringkat yang sama dengan kalian.Bahkan kemampuannya setara dengan peringkat B.Tapi aku tidak menaikan peringkatnya walau dia sekuat itu."

"Kenapa kau tidak menaikannya?"

"Itu adalah karena dia tidak memakai sihir.Saat kau menjadi petualang peringkat atas sihir sangatlah penting.Aku hanya merasa jika aku menaikannya hanya akan membuatnya terbunuh di quest."

"HAHAHA aku tidak tahu kau belajar dari mana tapi kau bisa berakting dengan bak.Aku ingat dengan jelas kalau kaulah yang membuangku!"

"Aku tidak pernah membuangmu.Aku tahu kematian partymu masih sangat membekas."

"BAJINGAN!"Stam mencoba melepaskan ikatannya.

*bruk*

Agust menendang Stam dengan kursinya hingga ke bawah.Stam tidak dapat berdiri dengan keadaanya sekarang.Raut wajah Stam sangatlah menunjukan kalau dia sangat kesal.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu kalian.Tapi aku ingin kau menjawab tentang markas Schavio."

"Aku tidak akan memberi tahumu.Bahkan jika Hera ada disini juga tidak akan mengatakannya."

"Sepertinya kau salah paham.Hera membuka mulutnya saat akhir."

"APA!"Dengan mata yang melotot Stam sangat terkejut."

"Jadi bagaimana apa kau akan memberi tahu kami?"

"Hahahah...Aku bersyukur karena sudah membuka mulutku sebelum kalian sampai disini."

Agust dan Chors menjadi bingung dengan maskud Stam.Agust tidak megerti apa yang dibicarakan Stam.Tapi Chors sedang berpikir dengan keras.Hingga akhirnya dia tahu apa yang dimaksud Stam."

"Bukankah kau tahu kemana?HAHAHAH!!!"Stam tertawa dengan keras,

Chors keluar dari bangunan tersebut dan berlari dengan cepat.Chors berlari ke guild petualang dia membuka pintu dengan tergesa-gesa.Chors masuk dengan berlarian.Dia berlari menuju ruangan perawatan.Saat dia membuka pintu ruangan perawatan.Kira tidak ada di dalam ruangan itu.

"Sial!Jangan bilang dia pergi ke selatan sendirian."

Di dalam ruangan Chors menatap Stam dengan tajam.Agust menunjukan hawa membunuh yang sangat kuat.Stam merasa gemetar saat merasakan hawa membunuh Agust.Dengan tangan yang besar Agust mencengkram leher Stam.Agust mencengkik Stam dan mengangkatnya keatas.

"Jadi kau akhirnya menunjukan sifat aslimu."

"Sifat asli ya.Aku juga tidak begitu yakin apa ini bisa disebut sifat asli atau bukan."

"KENAPA?!KENAPA KAU MEMBUNUH SELURUH PARTYKU?!"

"Bukankah aku sudah peringatkan kalian untuk jangan mengambil quest itu.Tapi kalian yang keras kepala."

"KAU MENGATAKAN UNTUK MEMBUNUH MONSTER!TAPI KAULAH YANG MENUNGGU DI TEMPAT ITU!!"

"Yaampun kau sangatlah berisik.Kuping menjadi sakit tahu mendengar ocehanmu."Agust menguatkan cengkraman tangannya.

Saat cengkraman Agust menjadi semakin kuat.Wajah Stam menjadi biru.Dia juga menjadi tidak dapat bernafas.

"Sepertinya aku terlalu keras.Aku lupa kalau kau sangatlah lemah."Agust melonggarkan tangannya."Berikan aku informasi yang kau punya maka akan aku biarkan kau hidup."

"Hahaha jika kau memang ingin maka berlututlah."

*crack..blar*

Agust menguatkan cengkaraman tangannya hingga leher Stam patah.Tidak hanya itu bahkan Agust menghancurkan kepala Stam hingga darahnya bermuncratan di dalam ruangan.

"Aku terpaksa memakai informasi yang diberikan beliau.Aku harus memberi tahu Chors.Sial ini benar-benar menjijikan."

Agust meninggalkan ruangan tersebut dan berjalan ke guild petualang.