Kesadaran Kira mulai kembali perlahan-lahan.Kepala yang masih berdengung dengan kencang.Kira tidak dapat mendengar apapun.Dia membuka matanya perlahan-lahan.Matanya masih melihat dengan samar-samar.Dia melihat dengan samar Chors berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Dia melihat kesekitar dan dalam sekejap matanya terbuka dengan lebar.Mata yang samar dapat melihat dengan jelas sekarang.Dia melihat Hera yang duduk dengan tenang diatas bongkahan batu.
Rasa kebingungan Kira berubah menjadi rasa kesal yang hebat.Dia masih dapat mengingat dengan jelas kata-kata yang Hera ucapkan.
{Gara-gara dia Ema jadi hilang.Semua ini karena dia!}
Dengan tubuh yang masih tersangkut pada dinding.Kedua tangan Kira berada di depan dadanya.Kedua tangan itu bertemu dan saling berpegangan.
{Akan aku selesaikan semua ini dengan satu serangan.}
Kira merasakan mana yang ada ditubuhnya.Dia mengalirkan mananya ke kedua tangannya.Kedua tangan yang saling terpegang erat mulai merenggang.Tangan Kira merenggang satu sama lain seolah-olah ada sesuatu di dekat tangannya.Bola biru kecil muncul diantar kedua tangannya.Bola biru itu sangatlah kecil namun perlahan-lahan bola kecil itu semakin membesar.
*bump,bump,bump*
Bola biru membesar hingga mempunyai ukuran yang sama dengan tubuh Kira.Hera yang duduk dengan tenang dapat merasakan jumlah mana yang besar.Bahkan Chors dan Stam dapat merasakan mana yang Kira keluarkan.Mereka melihat ke arah Kira.Kira terlihat seakan-akan memeluk mana yang ada di depannya.Bola mana yang besar itu menyusut perlahan-lahan dan berubah bentuknya.Mana itu berubah menjadi sebuah tombak.
"HERAAAA!!"Kira berteriak dan melempar [Sky Thunder Spear].
Hera terkejut dengan mana yang besar itu dapat berubah dalam waktu singkat.Hera mengambil cambuknya dan menaruh di depan dadanya.Cambuk Hera mengeras dan melingkar di depan Hera.Cambuk itu melingkar menjadi sebuah lingkaran yang sempurna.
*duar*
"Hera!"Stam memanggil Hera.
Asap hitam mengepul di dekat Hera.
"Stam kau sangat berisik!"
"Hera."Mendengar suaranya rasa khwatir Stam menghilang.
Di balik asap Hera memegang cambuknya dengan erat.Cambuknya seolah-olah mengeluarkan dinding transparan.Dinding itu menjadi retak akibat menahan serangan Kira.Hera menghela nafasnya yang dalam.
"Haah terlambat sedikit aku pasti akan mati.Sayang sekali seranganmu masih kurang."
Cambuk yang melingkar padat perlahan-lahan maju kedepan.Cambuk itu membentuk seperti sebuah tombak lancer.
"Cambuk ini tidak hanya bisa menjadi sebuah cambuk saja.Perisai sebagai pertahanan dan tombak sebagai penyerangan.."Hera menghilang dari tempatnya.
*wosh*
Hera muncul di depan Kira.Kira tidak dapat bereaksi saat Hera muncul.Hera menarik tangan kanannya yang memegang tombak kebelakang.Dan dia menyerang Kira dalam satu serangan.Satu serangan yang sangat cepat.Serangan itu terlihat hanya seperti sebuah satu serangan.Nyatanya dalam satu serangan itu terdapat 5 serangan yang sangat cepat.Hera tidak berhenti dengan satu serangannya,Hera menyerang dengan terus-menerus.Di dalam serangannya Hera mengalirkan sihir listriknya pada tombaknya.Kira tidak dapat bernafas dengan semua serangan yang dia terima.Kira bahkan tidak dapat terjatuh ke tanah karena Hera menyerangnya dengan cepat.
"Kira!"Chors yang sedang bertarung berlari ke arah Kira.
*bam*
Stam muncul dari samping Chors dan menendang dengan kuat.
"Bukankah kau yang mengatakan kau adalah lawanku?Biarkan mereka berdua bersenang-senang."
"Sial"
Chors tidak dapat menolomg Kira.Karena Chors tidak dapat mengabaikan Stam begitu saja.
"Bukankah kita juga harus bersenang-senang?"Stam tertawa kecil kepada Chors.
Hera yang sudah menyerang dengan buruntun akhirnya menghentikan serangannya.Setelah Hera menghentikan serangannya,Kira tersimpuh di atas tanah.Kira tidak dapat merasakan tubuhnya.Seluruh tubuhnya terasa mati rasa.Hera mendekati Kira dan menjambak rambut Kira dengan erat.Hera mengangkat Kira dan mendekatkan wajah Kira ke wajahnya.
"Seranganmu tadi cukup kuat,tapi sayang sekali kau masih lebih le-ma-h dariku."Hera mengejek Kira dan tertawa dengan puas.
Dengan tubuh yang penuh luka dia menatap Hera dengan tajam.Kira menunjukan ekspresi kesalnya.Hera yang melihat itu hanya tersenyum dengan puas.Saat dia melihat Kira tepat di tangannya ada sebuah cincin.Hera segera mengambil cincin yang ada di tangan Kira.Setelah mengambil cincinnya Hera melempar Kira ke bawah.Hera memasukkan cincin itu ke jarinya dan berkata.
"Jadi kalian memiliki cincin yang sama."Hera berbicara sambil melihat cincin yang dia pakai."Aku juga sudah mengambil cincin temanmu.Oh ya aku lupa memberitahumu sepertinya temanmu sudah laku.Mungkin kau akan segera melihatnya dengan rantai di tubuhnya.Hahaha"Hera tertawa dan berjalan meninggalkan Kira.
Saat Hera berjalan dia terkejut,dia melihat kebawah.Dia melihat Kira yang merayap ke arahnya dan memegang pergelangan kaki Hera.
"Dimana..."Kira melihat ke arah Hera.
Hera tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang Kira bicarakan.Tapi raut wajah Kira terlihat lebih kesal dibanding sebelumnya.Hanya dengan ekspresi saja Kira membuat Hera ketakutan.Tanpa sadar tangannya gemetar kecil setelah melihat wajah Kira.
{Aku gemetar?Tidak mungkin!}
"DIMANA EMA!!"Kira berteriak dengan kencang.
Tangan kanan yang sedang mencengkram kaki Hera mulai memancarkan cahaya.Simbol yang ada di tangannya menjadi bersinar dengan terang.
"KATAKAN DIMANA EMA!"
{Pemegang simbol?}
*zuing*
Tanah disekitar Kira menjadi hitam dengan perlahan-lahan.Tanah yang menghitam tidak hanya disekitar Kira tapi memenuhi di seluruh ruangan.Chors dan Stam merasa terkejut dengan tanah yang menjadi hitam.Mereka berdua dengan reflek pergi ke bebatuan yang tidak berwarna hitam.Hera menendang-nendang Kira agar kakinya dilepaskan.Setelah menendang hingga Kira terpental.Hera juga mencari sebuah pijakan.
Tanah hitam itu tidak terlihat biasa.Tanah itu terluhat seakan-akan nampak hidup.Dari dalam tanah keluar seperti sebuah cairan hitam.Cairan hitam itu perlahan-lahan hinggap di mayat-mayat musuh.Mereka seperti menyelimuti mayat musuh dan menariknya ke dalam.
Hera dan Stam terkejut dengan apa yang mereka lihat.Mereka tidak pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya.Chors melihat-lihat kesekeliling dan dia tidak melihat ada Kira.Saat dia melihat ke arah cairan hitam terlihat Kira yang tengkurap di tanah.
"Kira!"Chors melompat ke arah Kira.
*blar*
Stam menendang dengan kuat Chors.Chors tersangkut pada dinding.Saat Chors sedang tersangkut di dinding.Cairan hitam mulai menggupal dan mulai menyatu.Cairan hitam itu menyatu disekitar Kira.Tidak,cairan hitam itu bukan terlihat menyatu di dekat Kira.Melainkan seperti kembali pada Kira.Cairan itu menyelimuti Kira seperti sebuah kepompong.
{Apa itu sebenarnya?}Chors bertanya dalam pikirannya.
Kepompong hitam itu mulai berdiri ke atas.Stam melompat ke arah kepompong dan menyerang dengan pedangnya.
*clank*
Stam menunjukan eskpresinya yang terkejut.Saat Stam menyerang kepompong itu.Kepompong itu sangatlah keras.Bahkan terasa lebih keras dari pedangnya.
*crack,crack,crack*
Kepompong itu mulai retak dan memperlihatkan isinya.