"William sudah siuman," ujar Leon memberitahu Nana. Mereka saat ini bertemu kembali, namun kali ini Nana yang datang ke rumah Leon.
"Aku sudah tahu, itulah mengapa aku kemari," katanya.
"Sudah tidak ada gunanya bersandiwara, kan?"
Nana melipat tangannya di depan dada. Ada hal yang menganggu pikirannya saat ini. Semenjak ia memberi kabar kepada Renoir jika ia tidak akan melepaskan Leon, pria itu tidak bisa dihubungi lagi.
Bahkan, nomor pria itu tidak aktif. Nana menerka-nerka, apa sekiranya yang membuat bosnya itu memutus komunikasi di antara mereka.
Dan dugaan Nana adalah karena ia tidak pecus mengatasi permasalahan ini. Nana mencengkram rambutnya frustasi.
"Akh, entahlah!" Ia tidak mau memikirkan hal itu lagi. Entah maunya Renoir apa, Nana tidak mau peduli.
Ia hanya perlu melakukannya sendiri dengan bantuan Leon juga untuk membuktikan jika ia bisa mengatasi semua ini.
"Kau kenapa?" Leon bertanya pada Nana, karena wanita itu tiba-tiba bersikap tak wajar.