Amsterdam, Netherlands
4.21 pm
"Apa?!! Kau sudah tiba?!!"
"..."
"BAGAIMANA BISA?!!"
"..."
"Ah! Baiklah baiklah!! Aku berangkat!"
Dengan berlarian, Eva memakai topi dan kacamata hitam. Ia menggeret koper kecilnya melewati jalan rahasia di halaman belakang mansion.
Oh ya! Sebelumnya, Eva menuliskan sebuah surat untuk diletakkan di atas meja rias. Tapi ia tak menyangka, bahwa Allan akan menjemputnya secepat itu.
Baru saja ia menelepon Allan 8 jam yang lalu, Allan bahkan sudah mendarat di Amsterdam?? Sebenarnya, apa yang pria itu pikirkan?? Mengapa ia begitu gila??
Eva menggelengkan kepalanya pelan. Karena banyak sekali permasalahan yang ada, ia jadi memikirkan yang tidak tidak tentang Allan. Namun, pemikiran buruknya mengenai hubungan Allan dan sang ayah benar benar nyata. Hal itu sangat mendominasi, sehingga logika maupun perasaannya tak dapat lagi menolak.
"Miss?? Maaf, Miss. Kita sudah tiba di Bandara."
Teguran dari sang supir taksi mengagetkannya dari lamunan.
"Ah! Terima kasih, Sir. Kembaliannya untuk Amda saja!"
Segera sebelum sang supir menjawab, Eva buru buru keluar dari mobil. Ia menurunkan topi hitam yang baru saja ia keluarkan dari jaket hitamnya.
Dengan penuh percaya diri, ia berlari menuju ruang tunggu pesawat pribadi. Sialnya, gerakan mencurigakan miliknya terlihat oleh beberapa penjaga.
Eva yang ingin masuk pun kaget melihat kedua tangan lelaki menghalangi jalannya.
"Maaf, nona. Anda salah ruangan. Ini adalah ruang tunggu untuk pesawat pribadi. Sebaiknya Anda menanyakan pada petugas mengenai hal ini."
'Sial. Bagaimana mungkin?'
Bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui bahwa Eva adalah orang yang sedang Allan tunggu?? Mustahil jika Allan belum tiba.
"Um...maaf. Sepertinya ruangan ini benar. Saya adalah tamu yang ditunggu oleh seorang pemilik pesawat pribadi disini. Kalau tidak salah, beliau baru saja tiba sore ini."
Kedua petugas itu saling berpandangan bingung.
"Maaf, Miss. Sudah banyak yang mengaku bahwa mereka adalah orang penting yang sedang Tuan tunggu. Tidak heran, beliau sangat populer di kalangan dunia saat ini."
'Cih?? Popular?? Si tengik itu??'
"Ekhem. Bagaimana cara agar kalian mempercayaiku??"
"Setidaknya, Anda memiliki sebuah janji dengan beliau." Ucap salah satu petugas remeh, membuat darah Eva seketika naik.
Penjaga sialan! Tidak taukah bahwa dirinya sudah kepanasan menunggu diluar??
"Ini. Aku memiliki nomor handphone milik Tuan kalian! Allanard Bergin, bukan begitu??"
Dengan amarah yang memuncak, Eva menyodorkan handphone miliknya, sedikit kasar.
Kedua penjaga itu dengan perasaan ingin tahu, meneliti handphone yang di berikan oleh Eva. Benar. Nomor yang di beri nama 'bastard' itu memang milik Allan.
"Um..maaf sebelumnya, Miss. Sebagian fans Tuan juga memiliki nomor ponsel milik Tuan. Tidak mengerti bagaimana cara mereka mendapatkannya. Tapi yang jelas, mereka benar benar memilikinya seperti Anda."
Eva menggeram dalam hati. Namun, untuk meredakan amarahnya, gadis itu menarik nafas, lalu menghembuskannya pelan.
"Maaf, tuan tuan ku sekalian, bukan aku yang ingin bertemu dengan Mr. Bergin. Melainkan beliau sendiri yang ingin bertemu denganku. Kalau tidak percaya?? Aku memiliki riwayat telepon dan pesan dari nya."
Sekali lagi, Eva menyodorkan handphone itu ke hadapan muka salah satu penjaga, membuat penjaga itu tersentak kaget. Seperti tadi, kedua penjaga itu kembali mengecek dengan teliti handphone milik Eva.
Salah satu petugas menggaruk tengkuknya gugup.
"Maaf, Miss. Penggemar Tuan juga pernah melakukan hal yang sama. Apakah Anda ada bukti lainnya yang menjanjikan??"
Mendengar keraguan dari sang petugas membuat Eva mendengus kesal. Keparat satu itu!! Sudah jelas dia yang menyuruhnya untuk segera berangkat. Lalu dimana dirinya sekarang.
Eva berencana memutar arah, melakukan perjalanan dengan pesawat komersial. Masa bodohlah dengan lelaki itu.
"Ah, mengapa kau menunggu diluar?? Pesawat akan segera berangkat."
Suara yang sangat familiar dari balik punggungnya membuat Eva diam di tempat. Perlahan, gadis itu membalikkan badannya sambil memasang tampang masam.
"Seriously?? Allan??"
Dengan tampang tidak berdosa, lelaki itu terkekeh geli.
"Begitu semangatkah kau ingin berjumpa denganku??"
"Kalau aku tidak terpaksa, aku juga tidak akan menghubungimu, bastard." Balas Eva memutar kedua bola matanya geram.
Setelah puas terkekeh geli, Allan melirik kedua petugas yang berjaga di depan pintu tadi.
"Hei, kalian berdua, Eva adalah tamuku. Seharusnya kalian mengetahui hal itu."
Kedua penjaga itu menunduk takut.
"Maaf, Tuan. Maafkan kelalaian kami. Kami hanya mengikuti arahan Tuan sebelumnya, bahwa wanita yang tidak di kenal, di larang untuk berurusan dengan Anda."
"Pria tua! Mereka menjalankan perintah sesuai dengan arahanmu. Semua ini adalah salah mu. Mengapa kau tidak memberitahu mereka bahwa aku akan berkunjung kemari??"
"Wah wah! Kutu kecilku sudah mulai berani rupanya."
"Siapa yang kau panggil kutu kecil, hah?!! Kau minta di hajar ya?!" Ucap Eva bersiap siap untuk melayangkan tinju-an terbaik miliknya.
Belum sempat menyentuh wajah Allan, sebuah tangan kekar menahan tinju-annya. Genggaman kuat, tapi lembut itu berusaha agar tidak menyakiti tangan Eva. Dengan senyuman misterius miliknya, Allan menarik tangan Eva yang ia genggam tadi, sehingga gadis itu tertarik ke depan, menubruk dada bidang miliknya.
"Do you miss me??" Bisik pria itu menghantarkan sensasi geli pada telinga Eva.
"Al-Allan...apa yang kau—"
"Maaf, Sir. Pesawat sudah siap untuk berangkat."
Tak sadar, Eva menghembuskan nafasnya lega. Pilot itu, menyelamatkan nyawanya.
Lain dengan Eva yang lega, Allan memasang wajah masam, menatap ke arah sang pilot yang kini sudah cemas.
"Panggil yang lainnya. Kami akan menyusul." Balasnya datar.
Kembali lagi pada Eva, Allan memajukan wajahnya hingga berjarak 5 cm dari telinga Eva.
"Ini belum selesai, Kutu kecil. Ah...asal kau tahu. Aku merindukan kutu kecilku yang ganas."
Lelaki tampan itu mengedipkan satu matanya.
"Bersiaplah untuk misi selanjutnya."
'Lelaki ini... haruskah aku bersyukur atau menyesal bertemu dengannya??'
-PrincessEscape-
——————————————————
-50 : 50-
——————————————————
I HOPE YOU LIKE IT!!
Thank you for always suport me!!
See you in next chapter!!
XoXo!
@deerouxx
@FranklinPrincess
Inst : @Qiqi_rz