Tubuh itu gelisah mengigil kedinginan, hawa sejuk itu menerpa bagian sensitif tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang, Membuatnya bergerak tak nyaman. Namun pergerakannya terbatas karena tangan kanannya terangkat keatas dengan setengah kesadarannya ia mencoba menggoyangkan tangannya. Pembrontakannya justru menghasilkan rasa sakit yang tertahan hingga pergelanggan tangannya mencipta warna merah lebih kentara.
Matanya yang lemah memaksa terbuka, retinanya manangkap cahaya terang lampu kamar yang baginya terasa asing, ia tak peduli. Ia melihat tubuhnya sendiri. Matanya berkaca-kaca lagi, menangis lagi untuk kesekian kali setelah menagis semalaman meratapi hidupnya yang hancur hingga ia lelah dan tak sadar terelap tidur.
Wajahnya terlihat kuyu, air matanya tak berhenti mengalir, getaran dagunya menjalar kebibir hingga tangisnya pecah tertahan dengan dadanya naik turun. Perempuan yang sudah direnggut paksa kegadisannya degan kejam dan berkali-kali dalam waktu semalam meringis merasakan sekujur tubuhnya sakit dan lengket , ia kecewa dengan ketidakmampuannya untuk meraih selimut dibawah sana untuk sekedar menutupi tubuhnya.
Seketika gadis itu tak bergeming, saat adanya pergerakan dari seseorang disamping tubuhnya. ia terdiam takut saat gerakan bebas dari tubuh disebelanya meraba kemana-mana, tubuhnya mendadak kaku saat tangan itu menepuk kakinya. Ia memejamkan mata, mengigit bibirnya kuat saat tangan itu merambat liar ke punggungnya.
" Udah bangun lo ..." suara serak lelaki itu terdengar sangat menyeramkan ditelinganya.
Baca part selanjutnya yuk, jangan lupa vote dan komen biar saya semangat.