Di ruangannya.
Arga pun melempar semua dokumen yang ada diatas meja.
"Sialan! Kenapa si Ronald itu bisa bersama dengan si buruk rupa itu!" Teriak Arga dengan penuh amarah dan saat dia marah. Putrinya yaitu Melani pun masuk.
"Papa! Apa yang sedang papa lakukan?" Teriak Melani. Dia melihat seluruh ruangan ayahnya berantakan dan itu membuatnya semakin kesal melihat tingkah ayahnya yang tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Sudahlah papa, kita sudah gagal. Percuma saja kalau papa masih marah-marah seperti ini, Arin sudah mendapatkan semuanya, jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa sekarang," ucap Melani. Wajahnya terlihat sangat marah dan dia pun langsung duduk tepat didepan ayahnya.
Arga pun ikut duduk di tempat duduknya dan kini, dia dan Melani dalam posisi berhadapan.
"Kita belum kalah Mel, papa masih memiliki seribu cara untuk merebut semuanya kembali. Jadi, kamu tidak perlu merasa khawatir," ucap Arga. Dia menghela nafas panjang dan tiba-tiba mengingat tentang Eason.
