Saat itu Alexa sedang memaki dirinya sendiri. Betapa dia membenci keadaan, mengapa sebuah kecelakaan mobil saja bisa membuatnya amat menderita seperti ini. Kedua orang tuanya pergi karena kecelakaan mobil. Lantas satu-satunya orang terdekat dan juga orang yang dia sayangi pun nyaris pergi karena kecelakaan mobil. Apakah dia memang benar-benar orang pembawa kesialan, sama seperti yang pernah dikatakan sang bibi?
"Ma … Maafkan saya … Sa-Saya memang … pem … pembawa sial…"
Kejadian ini membuat Alexa berpikir, apakah sebaiknya dia meninggalkan sisi sang pemuda dan mencari pekerjaan lain agar tetap bisa membayar utang. Walaupun Alexa pernah berharap agar diizinkan berada di sisi sang pemuda selama yang dia bisa, tapi dia tak ingin membawa kesialan pada hidup pemuda itu. Sekarang tuannya baru saja menghindar dari maut. Entah apa yang akan terjadi ke depannya.
…
