Walau Alexa masih tertawa pelan, namun rahang Skylar mengeras. Dia ingin tahu seperti apa orang yang bisa bersikap sejahat itu. Skylar kira orang yang bisa bersikap tak punya hati pada keluarga sendiri hanya ada dalam karangan fiksi. Tapi ternyata ada juga yang bahkan rela membiarkan keluarganya kelaparan. Apalagi Alexa dirawat oleh mereka sejak kecil.
"Kau tidak ingin menuntutnya? Mungkin tidak bisa pakai tuduhan kekerasan karena buktinya tidak ada, tapi kalau ingin pakai tuduhan perdagangan manusia, harusnya masih bisa."
Kalimat yang diucapkan sang pemuda terdengar mengundang. Meskipun Alexa adalah orang yang pemaaf, tapi dia rasa tidak akan bisa memaafkan bibinya yang terus berlaku sesuka hati, memperlakukannya seperti bukan manusia. Melihat wanita itu berada di balik jeruji besi pasti membuatnya amat puas.
"Saya … sudah tidak ingin berurusan lagi dengannya," balas gadis itu kemudian. Tanpa sadar tangannya mencengkeram pakaian Skylar di bahu.