"Wajahmu pucat. Kau tidak apa-apa?" tanya sang pemuda lagi sebelum Alexa sempat menjawab.
Skylar mengulurkan tangannya untuk membantu Alexa kembali duduk, karena kelihatannya gadis itu sedang kesulitan sekarang. Setelah uluran tangannya diraih dan Alexa berhasil duduk di sofa, Skylar menyentuh kening gadis itu dan merasakan suhu tubuhnya. Cukup melegakan, karena suhu di kening Alexa tidakt tinggi.
Di sisi lain, Alexa menggeleng setelah mendapat pertanyaan barusan. Tentu saja dia tidak baik-baik saja karena masih kesakitan hingga sekarang. Apalagi kepalanya pusing.
"Tuan, apakah saya boleh libur satu hari…?" Suaranya lirih.
"Ada apa? Kau sakit apa? Perlu kupanggilkan dokter kemari?"
Skylar tahu, meskipun suhu tubuh Alexa tidak tinggi, tapi dari wajahnya yang pucat dan sosoknya yang tampak kepayahan itu jelas terlihat bila Alexa tidak baik-baik saja. Selain itu, meski dia tidak mengiakan permintaan Alexa untuk libur secara verbal, dia akan tetap mengizinkannya.