Sampai di flat, Isaac langsung melepas syal dan juga mantelnya, kemudian menjatuhkan dirinya ke atas sofa. Dia mengerang cukup keras sembari memejamkan matanya, berusaha menghilangkan bayangan yang terus menghantuinya di dalam kepala. Sayangnya, bayangan akan Tuan Fitzroy yang memandangnya rendah barusan terus terbayang, menginjak-injak harga dirinya.
Stella yang melihat Isaac menjatuhkan dirinya di sofa jadi mengernyit. Dia tahu bila sofa itu adalah milik Isaac. Tapi jika Isaac memperlakukannya seperti itu, bukankah sofanya akan cepat rusak? Padahal sofa itu adalah satu-satunya tempat tidur Stella yang paling nyaman saat ini.
Wanita itu pun duduk di sebelah Isaac setelah mengambil sekaleng bir dari kulkas.
"Apa menurutmu Alexa adalah orang yang matre dan lebih memilih orang dengan dompet tebal?" Suara 'tak' pelan terdengar kala Stella membuka kaleng birnya.