"Kenapa? Aku tidak mabuk, tenang saja! Lagipula, kita sudah sama-sama dewasa dan sadar benar pada apa saja kebutuhan masing-masing. Aku juga sadar diri tak bisa membantumu membayar flat atau apapun. Makanya, aku akan melakukan apapun sesuai permintaanmu."
"Baiklah, kuminta kau agar keluar dari sini dan cari tempat tinggalmu sendiri."
"Kecuali itu," timpal Stella cepat. Dia mengatakannya tanpa pikir panjang, seolah benar-benar yakin ingin tinggal di sini sementara. "Oh, ayolaaah! Hanya kau harapanku satu-satunya sekarang. Aku bisa membeku di jalanan kalau kau memaksaku keluar dari sini."
Kepala Isaac terasa berdenyut-denyut sekarang. Dia benar-benar sudah kehabisan akal menghadapi Stella, tak tahu lagi harus mengatakan apa agar wanita itu keluar dari sini dan tak mengganggunya lagi.