"Lalu bagaimana?"
Terdengar suara gelas yang diletakkan dengan kasar di atas meja. Denting es batu yang membentur sisi gelas pun mengiringi. Itu adalah bunyi-bunyi khas yang bisa didengar di dalam bar.
Tempat itu adalah bar yang kecil. Di dalamnya hanya muat diisi tak sampai sepuluh pengunjung. Namun, semua yang berkunjung ke sana mayoritas adalah pelanggan. Walaupun tak sebesar bar-bar ramai pada umumnya, kebanyakan mereka menginginkan suasana yang tenang. Bahkan, bartender akan mulai menghafal jenis-jenis minuman yang sering dipesan oleh pelanggan.
Penerangan di dalam sana temaram. Cocok untuk orang-orang yang menginginkan ketenangan setelah merasakan penatnya bekerja, atau ingin lari sejenak dari masalah dunia. Tak terkecuali Stella dan Isaac yang sedang duduk di depan konter, mengabaikan bartender yang sedang mengocok minuman untuk pelanggan lain.