Chapter 315 - Kakak Ipar

"Tuan Atmajaya, tebakanmu sangat benar. Kalau ia memohon agar aku membantunya mengeluarkan Raisa dari penjara, apa yang harus aku katakan?" tanya Anya.

"Kamu bisa mengatakan apa pun yang kamu mau," kata Aiden dengan tenang.

Anya cemberut mendengar jawaban itu.

Meski Aiden sangat menyanagi dan memanjakannya, bukan berarti Anya bisa berbuat sembarangan. Apa lagi dalam masalah yang berhubungan dengan Raka.

Anya menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya sebelum menjawab panggilan tersebut.

Pada saat yang bersamaan, pintu lift di hadapan mereka terbuka. Aiden memeluk pinggang Anya dan membawanya masuk ke dalam lift.

Setelah teleponnya tersambung, suara Raka terdengar dari seberang. "Anya, aku dengar ibumu sudah bangun. Aku ikut senang."

"Terima kasih," kata Anya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS