Suasana di ruang keluarga rumah Aiden sangat tidak mengenakkan. Anya terus berusaha untuk membujuk Aiden agar tidak marah, tetapi semua kata yang terlontar dari mulutnya sepertinya tidak berguna.
Ia menjadi semakin gelisah melihat Aiden yang hanya diam saja. Ia tidak tahu apa yang pria itu pikirkan.
Tiba-tiba saja, pintu rumah mereka terbuka dengan keras. "Paman, aku lapar. Aku mau ikut makan siang di rumahmu," teriak Nico dengan keras, tanpa tahu apa yang sedang terjadi di dalam.
Ketika ia melihat dua orang duduk di sofa dengan suasana yang aneh, ia langsung tertegun. Ia berdeham pelan dan hendak berbalik, "Ehem … Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat."
Namun sebelum ia bisa pergi, Hana tiba-tiba saja muncul di belakangnya sambil tersenyum. "Tentu saja tidak! Tuan Nico datang di waktu yang sangat tepat. Makan siangnya sudah siap," kata Hana sambil mencegah Nico agar tidak pergi.