"Saingan? Ia tidak pantas disebut sebagai menjadi sainganku. Kamu tanyakan sendiri saja alasannya!" kata Aiden dengan tenang.
Nico melirik ke arah Raka saat Aiden mengatakan hal itu. Ia melihat wajah Raka menjadi muram dan sedikit memucat. Raka bungkam, mulutnya tertutup rapat. Ia tidak mengatakan apa pun untuk membantahnya dan membela dirinya. Itu artinya, Raka memang tahu apa yang membuatnya tidak bisa menandingi Aiden sehingga ia hanya bisa diam saja.
Nico merasa sedikit kasihan pada Raka. Pria itu tidak memiliki pilihan lain selain melupakan Anya karena sekarang wanita yang dicintainya telah menjadi istri orang lain. Ia hanya bisa menelan patah hati ini hingga lukanya kembali sembuh suatu hari nanti ...