"Sebelum masalah ini terjadi, aku selalu percaya bahwa Aiden benar-benar mencintaiku. Itu karena Aiden sangat memahamiku dan membiarkan aku untuk menjadi diriku sendiri," kata Anya. "Tetapi sekarang, ia hanya bisa melihat masalah ini dari sudut pandangnya. Ia pikir setelah bercerai, tanpa adanya anak yang menghalangi kehidupanku, aku akan hidup jauh lebih baik sehingga ia memaksaku untuk menggugurkan kandungan ini. Ia memikirkan apa yang terbaik untukku, tetapi sebenarnya, itu hanyalah kehendaknya yang ia paksakan padaku. Aiden sama sekali tidak peduli terhadap apa yang aku inginkan."
Tara memeluk Anya dengan erat dan menepuk punggungnya. Awalnya, ia ingin menghibur Anya agar sahabatnya itu tidak sedih lagi, tetapi entah mengapa kali ini malah ia sendiri yang ikut menangis.
Mereka berdua menangis sambil berpelukan. Tara berharap beban di hati Anya bisa sedikit berkurang.