Chapter 222 - Membunuhnya

"Anya, lihatlah. Ada bintang jatuh. Cepat buat permohonanmu," sekali lagi Aiden menunjuk ke arah langit.

Anya menegadah dan melihat bintang jatuh melintasi langit yang gelap. Ia langsung memejamkan mata dan membuat sebuah permohonan.

Ketika membuka matanya kembali, ia melihat Aiden juga sedang memejamkan matanya dengan serius.

"Apa permohonanmu?" tanya Anya dengan penasaran.

"Aku berharap agar keinginanmu terkabul," kata Aiden.

Mata Anya terasa panas lagi dan air mata mengalir di wajahnya. Mengapa Aiden begitu baik kepadanya? Setelah semua yang ia lakukan pada Aiden sekali pun, suaminya itu masih mengharapkan yang terbaik untuknya ...

Ia benar-benar tidak pantas mendapatkan Aiden ...

Ibunya tidak setuju dengan hubungan mereka, tetapi hatinya sudah menjadi milik pria ini. Apa yang harus ia lakukan?

"Sepertinya kamu banyak menangis hari ini," Aiden menghapus air mata Anya dengan lembut. "Ada aku. Tidak perlu takut. Semuanya akan baik-baik saja."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS