Aiden menarik tubuh Anya dan memeluknya dengan lembut. Aroma sabun tercium dari tubuh Anya, membuat Aiden merasa sangat tenang.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Jika kamu merasa ragu, tanyakan langsung kepadaku. Apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat mungkin bukan yang sesungguhnya terjadi. Meski semua orang mengkhianatimu, aku tidak akan pernah melakukannya," kata Aiden sambil memeluk tubuh Anya sedikit lebih erat.
"Mengapa?" tanya Anya.
"Karena aku adalah suamimu, dan aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu," mata Aiden penuh dengan kelembutan saat mengatakannya.
Hati Anya seperti ditembak tepat sasaran.
Ia masih tidak memahami mengapa Aiden menikahinya, tetapi suaminya itu ingin menghabiskan hidup bersamanya selamanya, bukan hanya untuk sebentar saja.
Ia benar-benar serius berhubungan dengannya dan tidak ada perceraian di dalam pikirannya.