Vero tidak tahu apa yang terjadi. Yang ia tahu dirinya berlari begitu mendengar semak-semak bergerak. Dirinya terpisah dengan Kirana ketika berlari menyelamatkan diri. Dan sekarang jatuh ke danau yang dingin. Sendirian.
Dinginnya air membuat Vero mengingat sesuatu. Ia ingat Keenan. Ia ingat senyum dan cara mata itu memandang Vero.
Kini Vero berharap bisa bertemu Keenan. Tapi mungkinkah itu terjadi?
Tubuh Vero makin lama makin tenggelam. Ia tidak mampu berenang ke atas karena sejak kecil Vero tidak mampu berenang.
Vero menyesal. Kalau ia tahu hari ini adalah hari kematiannya, harusnya ia bicara dan minta maaf pada Keenan. Mungkin setelah ini dia tidak akan punya kesempatan bicara dengan pria itu.
Ditengah penyesalannya, Vero mendengar seseorang masuk ke dalam danau. Orang itu berenang ke arah Vero.
Awalnya Vero tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang itu. Tapi perlahan ia bisa melihatnya. Wajah oval dengan mata yang meneduhkan hati. Keenan.
Apa aku sedang bermimpi?