~ZAYN JAXTON
Aku tipe orang yang jarang keluar kecuali ada kepentingan. Aku lebih suka menghabiskan waktuku dikamar dengan membaca buku,bermain game dan masih banyak hal lainnya. Kebetulan hari ini buku yang aku cari sudah rilis dan aku berniat untuk pergi mencarinya.
Fashion sudah,kunci sudah,dompet sudah semuanya sudah ready. Aku berjalan keluar dari kamar. Dari jarak tidak terlalu dekat aku melihat moxie yang sedang bersantai.
"Ayo...ikut aku ketoko buku!!" Mengajaknya bukanlah niatku,daripada dia bersantai menghabiskan listrik dirumahku kenapa tidak aku manfaatkan dia saja minimal membawa beberapa bukuku nanti.
"haa...!! aku harus ganti baju dulu."
"Tidak usah....tidak ada waktu,aku tidak suka menunggu." ucapku padanya. Pakaian yang dipakainya sebenarnya tidak terlalu jelek celana jeans pendek baju kaos yang tidak terlalu ketat make up tipis dan lipstick pink yang lengket dibibirnya seperti itu dia masih terlihat manis menurutku.
Moxie berlari tergesa-gesa menuju kamarnya dan kemudian keluar dengan membawa tas hitam yang terselempang dibahunya. Kami pamit pada bibi Aling dan pergi bersama.
* * *
Aku sebenarnya hanya ingin membeli satu buku saja,tapi aku ingin membalas dendam pada Moxie karena perbuatannya beberapa hari yang lalu. Setelah dapat buku yang aku inginkan aku menyuruh Moxie memegangnya kemudian berjalan mencari buku lagi. Aku memilih buku yang lumayan tebal-tebal dan menyuruh Moxie membawa semuanya. Aku berjalan sambil tersenyum bahagia akhirnya dendamku terbalaskan juga.
"Zayn!" Sapa seorang wanita padaku,dia adalah Marcella mantan pacarku dahulu. Aku tidak ingin mengingat tentangnya lagi,jadi aku tidak akan menceritakan apapun tentangnya.
"hai!" aku bersikap ramah tapi dalam hati sebenarnya tidak.
"Dia adalah?" tanya Marcella dengan wajah bingung melihat Momo yang disebelahku.
"pacarku" Aku sengaja berkata begitu agar dia jangan banyak berbasa basi lagi denganku.
"Zayn setelah kamu putus denganku ternyata selera kamu makin rendahan. Tidak salah ternyata gadis berprestasi sepertiku,tidak bisa didapatkan sembarangan." Marcella memuji dirinya sendiri dan meremehkan momo.
"sayang,aku haus!" Aku menoleh pada Moxie.
"aku akan pergi membeli milk tea" jawab momo,kemudian dia pergi dari hadapanku,mencari minuman.
Ternyata dia tidak sebodoh yang aku pikirkan. Hanya dengan bicara seperti itu dia sudah mengerti maksud ucapanku.
Tak berapa lama Moxie datang "untukmu! gula medium pakai es." moxie menyodorkan milk tea padaku.
Segera aku mengambil dan meminumnya "aku tidak habis!" aku berucap hingga sejurus kemudian aku menyodorkan kembali milk tea pada momo. Tanpa minta persetujuanku dia langsung meminum bekas mulutku,ya memang seperti itu yang kuharapkan agar Marcella percaya dan segera pergi dari depan wajahku. "lihatkan ini baru namanya pacaran" sarkasku pada Marcella.
Kulihat kepergian Marcella dengan wajah kesal,aku sangat puas melihat Marcella seperti itu. Tak berapa lama setelah kepergian Marcella aku dan Momo juga beranjak pergi. "acting mu sangat bagus tadi." Aku memuji Momo sembari membayangkan wajah marahnya Marcella. Momo tidak menjawabku,kemudian aku melirik Momo yang berada di belakangku. Kulihat dia melenguh kesakitan sembari terus memegangi perutnya juga keringat dingin yang mengucur di dahinya.
* * *