~MOXIE QUEENSHA
Awalnya aku sangat kaget mendengar tuan muda mamaku mencap aku sebagai kekasihnya. Tapi aku tidak ingin terlalu ikut campur masalah mereka sehingga aku hanya menuruti tuan muda mamaku saja. Sebenarnya aku sangat kesal dengan tatapan wanita itu,bisa-bisanya dia menilaiku seperti itu.
Dia memang lebih cantik dariku karena dia berasal dari keluarga kaya bisa melakukan perawatan untuk membuatnya cantik tapi tidak seharusnya dia bersikap seperti itu padaku. Setidaknya dia menghargai ku juga karena kami sama-sama seorang wanita. Aku sangat senang bukan karena dianggap sebagai kekasih akan tetapi aku senang karena melihatnya pergi dengan wajah kesal. Setidaknya aku Menang dari dia meskipun hanya berpura-pura.
Setelah kepergian wanita tadi ah ralat sepertinya dia bukan wanita bagaimana jika aku sebut saja dia dengan nenek sihir. ya,itu lebih bagus. Setelah kepergian nenek sihir itu tuan muda mamaku mengajak pulang kerumah. Tapi anehnya dia hanya membawa buku kecil saja. Terus buku yang disuruhnya kupegang semua tadi sewaktu berkeliling ditinggalkan begitu saja disana. Memang dasar tuan muda sialan selalu mengerjaiku.
Saat akan berjalan pulang tiba-tiba perutku terasa kram. Aku bukan ingin mengerjainya tapi memang ini sangat sakit.
"Kamu kenapa?" Dia menoleh kebelakang dan bertanya padaku dengan raut wajah khawatir.
"aku terlalu banyak minum es tadi,padahal aku sedang datang bulan."
"kamu kenapa begitu bodoh?"
"Aku tidak bisa melihat tuan muda malu didepan mantan pacarmu." Aku memang tahu aku sedang kedatangan tamu bulanan,sempat aku berfikir untuk tidak meminumnya. Tapi aku ingin melihat nenek sihir itu kesal. Dan terbukti dia sangat kesal akan ulahku. Tapi sekarang akhirnya aku yang kerepotan. Perut kram ini sangat menggangguku.
Tiba-tiba saja tuan muda mamaku berjongkok menghadapkan punggungnya padaku,aku bingung dia mau melakukan apa padaku. Apa dia ingin mengerjaiku lagi.
"aku akan menggendongmu!" ucapnya sembari menepuk punggungnya.
"sepertinya ini tidak baik" ucapku padanya. Aku sangat kaget mendengar perintah dia. Aku akui meskipun dia sangat jahil dan menjengkelkan tetapi dia memiliki hati yang sangat lembut dan perhatian. Terbukti beberapa kali dia membantuku.
"ini perintah!!!!" dia berkata dengan suara tegas.
Tak berapa lama aku menaiki punggungnya. Menyentuh punggungnya saja pipiku terasa panas apalagi menaiki punggungnya seperti ini. Aku tidak ada cara lain Karena kalaupun menunggu kram perutku hilang aku tidak tahu harus menunggu berapa lama.
Kalau aku perhatikan dia sangat menawan,wangi tubuhnya menenangkan. Aku seakan terhipnotis oleh pesonanya. Betapa tidak tuan muda ini memang tipe ku sekali. Seketika lamunanku tersadar saat dia dia berjongkok dan berteriak menyuruhku untuk turun. Ternyata kami sudah sampai didepan mobil. Aku sangat malu menyadari sikapku,bisa-bisanya aku yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan seperti tadi.
* * *