Keramaian, teriakan orang-orang, bau alkohol yang menguar kuat di udara disertai aroma lain yang memuakkan. Ketukan jari di konter bar menghentikan gerakan mereka semua bagai tikus mati.
Tak ada yang berani bersuara bahkan mengangkat kepala, semuanya menunduk ketika orang berjubah merah dengan lambang serigala perak datang di tengah-tengah kebisingan bar.
Bartender gemetar di sudut saat orang berjubah melihat-lihat sekeliling, lalu tiba-tiba berseru dengan suara yang menakutkan, "Di mana Couloseum Fregrace?" Suara itu berat dan serak seolah pemilik baru saja menelan pecahan kaca. Suara itu tak bisa dibilang rusak, tetapi justru unik. Karena hanya satu orang yang memiliki ciri tersebut. The Radiant. Cail de Castalia.
Mata merah ruby menyipit ketika tak memperoleh jawaban. "Tidak tahu?" Dia bertanya lagi.
Kali ini Bartender menguatkan diri untuk menjawabnya, tidak ingin bisnisnya berakhir. "T-Tuan Mayhen satu-satunya yang mengetahui letak tempat itu."
"Oh." Cail kecewa, dia tidak berlama-lama di sini, dia berbalik pergi dan meninggalkan bar tersebut yang sunyi sampai seseorang menjatuhkan gelasnya ke lantai. Desahan lega berhembus satu demi satu.
Salah seorang pria yang merupakan penjudi berkomentar, "Berapa kalipun aku masih takut padanya, sialan! Dia seperti dewa kematian! Kalian tahu, seluruh tubuhku bahkan tak bisa digerakkan saat dia tiba!"
Yang lainnya setuju, beberapa terengah-engah karena menahan napas.
"Monster semacam itu, apa yang sebenarnya dipikirkan Tuan Willbert?" tanya pria pemabuk hanya untuk menerima pukulan.
"Jaga bicaramu!"
♢♢♢
"Monster, ya...," gumam Cail yang berdiri di atap bangunan, dia dapat mendengar semua suara dalam radius 100 meter jika dia mau memfokuskan pikirannya.
"Terasa seolah aku sudah hidup ratusan tahun, padahal tahap awal plot baru saja dimulai dan waktu berlalu dua tahun sejak saat itu."
Waktu sekitar dua tahun yang lalu, Cail diangkat menjadi murid Willbert de Castalia, kemudian Cail diperlakukan seperti hewan peliharaan yang harus patuh. Willbert memutuskan mendaftarkannya sebagai anak angkat agar Cail tak bisa bebas.
Melaksanakan misi membasmi monster-monster di daerah terlarang demi mendapatkan darah mereka, Cail meminum darah semua makhluk yang dia bunuh. Itulah perintah Willbert, Gurunya.
Mata violetnya yang berkilau telah tercemar dan berubah merah tua seakan darah mengisinya. Akibat bentrok antara berbagai kekuatan asing yang dia dapat, rambutnya menyatu dengan warna kegelapan.
Cail nyaris melupakan tujuan utamanya hidup ketika kegilaan dari kekuatan asing menguasainya. Dia menginginkan lebih banyak, dan meminum lebih banyak darah, benar, Cail sudah berubah menjadi monster dari semua monster. Bahkan, dia kadang-kadang lupa kalau dia bukan Cail asli.
"Mayhen, kupikir orang itulah yang menjadikan protagonis sebagai anjingnya...."
Ironisnya, ingatan Cail mengenai novel "Ways of Heroes" semakin melemah ketika dia berjalan di jalur yang sama dengan Cail asli. Itu tak bisa dihindari, dia tidak memiliki kekuatan untuk menolak takdir yang ditetapkan. Hanya satu hal yang dia bisa lakukan, membantu protagonis menemukan apa yang dia inginkan dalam endingnya, walau Cail tak tahu apa itu.
Bagaimana kehidupannya sendiri? Bukankah dia hanya boneka? Apa yang dapat diinginkan oleh boneka selain kebebasan?
Cail berkedip, pupil matanya memancarkan teror bagi siapapun.
♢♢♢
Mayhen Renovalt, penguasa wilayah Harva dan juga yang memiliki akses dan peta menuju Couloseum Fregrace yang terletak di perbatasan daerah terlarang, dilindungi oleh sihir spasial khusus, bahkan Willbert tidak bisa datang tanpa diundang.
Mayhen, pria berambut tipis hampir botak, tubuh besar mirip beruang dan mata panda. Di kastil penguasa wilayah, Mayhen sedang menikmati malam menggelora bersama wanita-wanita penari. Makanan lezat disajikan berjejeran di meja panjang beralas kain putih.
Para penari memberikan hiburan yang menakjubkan. Meskipun terlihat longgar dan santai, ada banyak penjaga serta penyihir lingkaran ke-5 yang tersebar di setiap penjuru kastil, termasuk bagian dalam ruang perjamuan Mayhen, tempatnya saat ini.
Lampu kristal mana di ruangan Mayhen tiba-tiba meredup.
"Aahhhhh!" Teriakan memekakkan telinga dari para penari menunjukkan kejanggalan. Itu mirip teriakan pada saat maut datang. Ketakutan yang naluriah.
Mayhen berdiri dari sofanya yang nyaman, memelototi penyusup yang datang tanpa tanda-tanda.
Semua orang di kastil selain Mayhen kehilangan kesadaran sekaligus, bahkan penyihir urutan ke-5 tak bisa menahan penyusup tersebut.
"Kau! Huuk!"
Mayhen gemetaran dari ujung kepala hingga ujung kaki, pupil coklatnya menatap lekat-lekat orang berjubah dengan lambang serigala perak.
"Mayhen Renovalt," panggil Cail sambil memiringkan kepalanya, menyelidiki penampilan menyedihkan penguasa wilayah. "Berikan undangan Couloseum Fregrace padaku."
"A-aku akan melakukannya!" Mayhen membungkuk, hatinya rapuh di depan monster terkenal ini, The Radiant.
"Dan jangan menyebarkan berita tentangku mengunjungi Couloseum Fregrace." Usai kalimat terakhir tersebut, Cail menghilang dan lampu kristal menyala terang menampilkan orang-orang yang pingsan.
***
"Kau ingin pergi ke Couloseum Fregrace?" Willbert meninjau permintaan Cail yang baru pertama kalinya menginginkan sesuatu selain kebebasan yang mustahil.
"Untuk menemukan seseorang yang dapat membebaskanmu dari belenggu? Bermimpilah, Nak!" sindir Willbert. Namun, dia mengizinkan Cail ke sana karena dia penasaran pada tujuan monster yang dia angkat ini.
Undangan Couloseum Fregrace dikirim hari berikutnya, cap segel sihir tingkat tinggi setara dengan segel Penyihir Agung dibubuhkan dalam isinya.
Segel tersebut merupakan kunci memasuki Couloseum Fregrace.
⸢Kalender Alteria : Tahun 1061, bulan ke-6, hari ke-17.
Pembukaan Couloseum Fregrace yang ke-5 yang menampung segala bentuk kerakusan pada kekuatan, baik melalui Artefak maupun budak yang dibudidayakan menjadi senjata.⸥
'Protagonis Rui, salah satu budak yang dibudidayakan.' Cail mengkonfirmasi teks novel yang dilemparkan dewa ke otaknya.
Cail masih belum tahu kapan atau di mana pemicu ketika teks novel itu muncul. Memang misterius. Dia menyadari kondisi tersebut dua tahun lalu setelah Willbert membawanya. Dia setengah percaya dan setengah ragu apakah itu bantuan atau malah penyesatan?
Cail akan diam-diam membantu protagonis untuk lepas dari statusnya lebih mudah. Di novel, Rui melarikan diri ketika pembukaan Couloseum Fregrace yang ke-5, pembukaannya hanya terjadi 200 tahun sekali.
Rui mendapatkan banyak masalah dan hambatan dari pengejarnya dan statusnya sebagai budak yang kabur menyeret kakinya ke bawah.
Cail tentu saja takkan diam ketika plot awal novel dimulai.
Perjalanan menuju utara Kerajaan Marina membutuhkan waktu sekitar satu minggu bagi Cail sendirian. Dia terbiasa berlarian di daerah terlarang, jadi persoalan semacam itu sama sekali tidak menyulitkannya.
Willbert juga melarangnya menerima kenyamanan. Oleh sebab itu, Cail menganggapnya normal untuk monster sepertinya.
Waktu pembukaan tepat satu minggu kemudian.
***