Bryan meremas ponselnya lantas sedetik kemudian Bryan langsung saja membanting semua barang-barangnya dengan tinjunya sendiri.
Bryan bak orang kesetanan, ia melempar apapun yang berada di dekatnya, Bryan sudah tak peduli lagi dengan barang yang ia hancurkan itu yang saat ini Bryan rasakan adalah kekesalan yang memuncak.
Bryan benci dengan ucapan Sandra tadi, Bryan kesal dengan teriakan Sandra tadi Bryan marah.
Dan semuanya telah berkecamuk menjadi satu, "Kenapa, kenapa jadi berantakan begini sialan.." Bryan berteriak kencang.
Semua hal yang telah Bryan tata sebaik mungkin harus hancur seketika, semua usahanya untuk membuat Sandra dan dirinya kembali ke negara asal un harus hilang.
"Aaarrrggggghhh…" Bryan membanting tubuhnya ke sofa kemudian langsung menutup matanya dengan pegelangan tangan.
Air mata bryan keluar secara perlahan, Bryan seperti orang yang terluka lelaki itu menangis tanpa suara.