Dalam kurang dua puluh empat jam mengurus Rose, Pieter telah menyerah.
Ia merengek kepada Tarra untuk tak bekerja hari ini. "Uangku banyak Tarra, kau bisa keluar dari pekerjaan itu," kata Pieter.
Tarra langsung saja berkacak pinggang, kenapa pagi ini mereka seperti pasutri yang sedang meperdebatkan sesuatu hal.
Tarra mengerti dengan keinginan Pieter, namun keluar dari resort itu tak mudah seperti membalikan telapak tangannya.
"Piet, aku paham tapi kau harus tau. Luis tak mungkin akan mengabulkan permintaanku," kata Tarra.
Pieter mengusap wajahnya dengan kasar, "Tarra, aku takut sekali, Rose di tanganku bukannya terurus, semalam ia demam, bukan?" Pieter semakin khawatir.
Jika Tarra bekerja siapa yang akan menjaga putrinya, "Biar aku saja yang menggantikanmu bekerja Tarra, aku bisa melakukannya," kata Pieter.
Tarra tak bisa berbuat apa-apa lagi, "Piet, Frans akan aneh jika bekerja denganmu," sebisa mungkin Tarra memahami keinginan Pieter.