Luis langsung saja mengunci pintu kamarnya, ia menghindari ibunya untuk masuk ke dalam kamar.
Tarra hanya bisa mengigit kuku-kuku jarinya, "Bagaimana ini?" Tarra jadi pusing.
Begitu juga dengan Luis, niatnya hanya sekedar mengenalkan Tarra kepada ibunya namun malah berujung seperti ini.
"Kamu ada ide?" tanya Luis.
"Mana ada, aku tak punya ide. Kau seharusnya yang lebih tau, ini semua ide konyolmu," Tarra hanya bisa menyalahkan Luis saja.
Luis hanya memijit keningnya saja, memang semua itu adalah ide Luis namun ia sendiri pun tak akan menyangka bisa meleset seperti ini.
"Lagian kenapa mesti bohong sama orang tua, sih? Akibatnya kena karma, kan? Kita.." omel Tarra kembali.
"Tarrra berhenti mengomel, kepalaku pusing dan kau terus-terusan mengomel," keluh Luis.
"Aku juga pusing Luis, kamu pikir aku tak pusing?" suara Tarra malah sedikit meninggi.
"Sssssstt pelankan suaramu." Peringat Luis.