Tak ada lagi cara yang Tarra harus lakukan selain hal ini, kini Tarra pun tau maksud kedatangan Pieter datang ke tempat dimana dirinya berada.
Mungkin memang ada hal yang belum menyelesaikan Tarra dan Pieter, maka malam ini Tarra lebih baik menyelesaikan semuanya.
"Kita memang harusnya berbicara," Tarra berucap sambil menatap Pieter.
Mata Pieter yang semula terpejam pun kini terbuka, bahkan Pieter langsung menatap Tarra yang masih mematung di depan pintu.
Tarra kemudian menutup pintunya dan langsung duduk di hadapan Pieter, sebuah meja pun menjadi pemisah dirinya dan lelaki yang ada dihadapannya ini.
"Apa tujuan kamu datang kesini?" Tarra langsung berbicara ke intinya, Tarra lelah jika harus berpura-pura.
Pieter memejamkan kedua matanya sesaat, mungkin semuanya harus Pieter katakan meskipun Pieter belum siap.
Sesungguhnya Pieter ingin menikmati moment-nya dulu sebelum mendiskusikan hal tersebut.
"Apa kamu tak mengerti Tarra?" Pieter malah bertanya balik.