Tarra hanya bisa menatap nanar benda yang berada di dalam tangannya itu, setelah melihat jadwal bulanannya itu Tarra terkejut setengah mati melihat sebulan lebih ia tak kedatangan tamu bulanannya.
Tarra hamil dan Tarra tak menyangka jika malam bersama Pieter akan membuahkan hasil, bukankah jika sekali melakukannya kemungkinan untuk hamil itu kecil bahkan tak mungkin sama sekali namun kenapa Tarra malah mengandung anak Pieter.
Sekarang Tarra hanya bisa menangis, ia merutuki kebodohannya. Hamil tanpa suami apa kata warga sekita sini mereka yang selalu menghormatinya pun pasti akan heran kenapa bisa hamil tanpa seorang suami yang berada disisinya.
Apakah Tarra harus pindah dari tempat ini? Tidak, Tarra sangat suka dengan tempat ini pantai yang indah jauh dari ibu kota dan orang-orang yang sangat ramah serta biaya hidupnya yang sangat murah membuat Tarra bisa menghemat uangnya.
Tarra mengusap lembut perutnya itu, selama ini ia sering terbangun malam karena perutnya itu sering lapar.