Alea bangun saat tengah malam, ia melihat kesekeliling dan melihat Jesslyn yang berada di sampingnya dengan panjang yang berbeda.
Jesslyn tampak tertidur lelap, gadis kecil itu sesekali mengerutkan keningnya sambil menggerakan yang tertancap jarum infusan.
Alea hanya bisa meneteskan air matanya, ibu mana yang sedih melihat anaknya yang lemah.
Bahkan tak ada satupun orang tua yang ingin melihat anaknya di rumah sakit dengan jarum infus yang menacap di lengannya, Alea melirik ke arah arah ia dan Jesslyn melihat infusan rupanya.
Tubuh Alea masih terasa sangat lemas namun demi Jesslyn, Alea harus menggerakan kondisi Jesslyn apakah demamnya telah turun atau belum.
Alea tak menemukan keberadaan Herdy, entah kemana perginya suaminya itu Alea tak mau ambil pusing soal itu.