Jane mengambil alih semuanya, ia terus saja mengomel dengan bahasa jerman karena Jane menilai jika rumah sakit ini salah tunggu pasien.
Bahkan dokter yang memeriksa Hani pun benar-benar membuat Jane naik pitam, jelas-jelas menjelaskan darah Hani A namun kenapa mereka malah memberikan darah golongan B.
Bagaimana Jane tak mengoceh dan mengumpati satu persatu tenaga medis disana, ia benar-benar ingin membedah otak mereka satu persatu.
Bimo yang melihat Jane cepat dalam memenuhi jarum infusan yang merasa ngilu, apakah istrinya akan baik-baik saja.
"Serahkan pada Jane, kau jangan takut. Ia akan melakukan kesalahn sedikit pun kecuali jika memang ada yang sengaja melakukannya," kata Pieter.
Bimo melirik ke arah Pieter, "Bicaramu selalu membuatku ingin memukul kepalamu," kesal Bimo.
Pieter hanya mengacungkan kedua jarinya, ia kemudian membuka ponselnya berharap jika ada balasan pesan dari Tarra.
Namun Tarra hanya membaca pesannya saja, tanpa pesan yang sepertinya kirimkan.