Mark menatap istrinya yang sedang tertidur bahkan infusan pun menancap di tangannya.
Tak bisa Mark pungkiri istrinya adalah wanita yang keras kepala, jadi ketika ia melarang istrinya untuk terlalu memforsir dirinya namun tetap saja.
Helaan napas Mark membangunkan Margareth, "Sudah bangun sayang?" tanya Mark.
Margareth hanya tersenyum kecil, ia mencoba untuk bangun namun tenaganya sangat lemas sekali.
Seperti biasa Margareth akan mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang di gerogotioleh penyakitnya, ia tak boleh terlihat lemah di depan sang suami agar tak menimbulkan kecurigaan yang fatal.
"Tarra dimana?" tanya Maragreth.
"Tarra sedang berada di ruangan bersalin, Luis sedang menemaninya," sahut Mark.
Margareth langsung bangun, ia tak peduli lagi dengan penyakit serta rasa lemasnya.
Tarra sepertinya akan melahirkan karena dirinya, bisa saja terjadi karena Margareth samar-samar mendengar Luis berteriak tadi ketika dirinya pingsan.