Membuka pintu ruangannya, baru saja akan melihat keluar sebuah gulungan telah mendarat di pelipisnya.
Bugh.bugh..bughh..tiga kali berturu-turur Frans di tinju oleh sebuah kepalan besar.
"Akh .." Frans benar-benar meringis kesakitan.
Ngilu sakit dan pusing dikepalanya bercampur menjadi satu, Frans bahkan tak bisa membuka matanya karena ruangannya terasa berputar-putar.
"Dimana Tarra?" tanya Pieter sambil mencengkram kerah kemeja Frans.
Dengan memaksakan diri Frans mencoba membuka matanya, Pieter menatapnya dengan kilat amarah.
Bau alkohol dari mulutnya terasa sangat bau, Frans ingin sekali mendang lelaki yang berada di atas perutnya itu namun apalah daya tenaganya telah habis.
Pieter sangat geram karena ia mendapatkan jawaban dari Frans, "Aku tanya sekali lagi, dimana Tarra?" suara Pieter terdengar meninggi.
Dua orang pemandu wisata yang kebetulan akan melapor Frans pun langsung saja menarik Pieter yang akan memukul Frans kembali.
"Lepaskan sialan?" maki Pieter.