Daun-daun maple berguguran, matahari begitu sangat hangat menyinari namun Alea masih tetap saja memasukan kedua tangannya ke dalam coat.
Sebuah syal juga kotak-kotak pun menghiasi lehernya, senyuman Alea terus saja mengembang.
Herdy hanya menatap istrinya dari kejauhan sambil duduk, melihat Alea yang seperti itu hati Herdy terasa sangat hangat.
Salah satu kebahagian Herdy adalah melihat apa yang diinginkan Alea bisa dikabulkan olehnya, meskipun hanya hal kecil namun Herdy merasa sangat-sangat bahagia.
Semenjak menikah Alea tak pernah menginginkan banyak hal dan keduanya jarang sekali bertengkar, kecuali satu hal yang pernah Herdy lakukan saat itu.
Kini Herdy selalu lebih berhati-hati, Herdy bahkan lebih bisa mengontrol emosinya.
Kehamilan kedua Alea banyak sekali memperngaruhi Herdy, mungkin karena Herdy akan mendapatkan anak laki-laki maka lelaki itu lebih banyak berubah.
***
Toko roti dan coffe telah buka, Alea dan Herdy saling menggenggam tangan satu sama lain.