Pieter merasa aneh dengan sikap Barry yang terlihat sangat acuh kepadanya, padahal Pieter selalu saja bertanya banyak namun Barry terlihat sangat cuek ketika menjawab pertanyaannya.
"Kau marah kepadaku?" tanya Pieter.
Barry menggelengkan kepalanya kemudian ia segera masuk ke dalam kamar, padahal baru saja duduk di living room.
Pieter tau ada yang aneh dengan sikap Barry, dari pada harus berlama-lama Pieter segera menuju ke kamar Barry dan mengetuk pintunya.
Tok..tok..tok..Pieter mengetuk pintu kamar Barry tanpa membuka suaranya, ingin tau sejauh mana Barry membukakan pintu untuknya.
Lima menit berselang Barry baru saja membukakan pintu untuk Pieter, "Ada apa?" tanya Barry.
"Kau yang ada apa, Barr. Tak seperti biasanya kau mendiamkanku, jika memang ada masalah kita bicarakan saja," Pieter memang tak tau ada masalah apa, akhir-akhir ini Pieter selalu rajin bekerja dan tak pernah lalai dengan semua pekerjaannya.