Kenzo dan Alona terkulai lemas setelah mencapai puncak kenikmatan bersamaan. Mengingat jam sudah lewat pukul 7 pagi, Kenzo segera bergegas meraih ponselnya.
"Halo, Pandu." Kenzo menelpon Pandu lebih dulu.
"Ya, Ken. Ada apa pagi-pagi begini menelponku? Jangan bilang kau akan libur dadakan hari ini."
"Emm... Tidak, tapi sepertinya aku akan datang terlambat. Kakak iparku melahirkan semalam, aku harus menjenguknya ke rumah sakit dulu."
"Oh, oke. Santai saja, yang penting jangan ambil libur ya!"
"Terima kasih, Pandu."
"Hem..."
Panggilan telepon berakhir, Alona mengulas senyuman lembut dengan mata sendu. Tampak dia masih merasa lelah setelah Kenzo memporak-porandakan jiwanya dengan kenikmatan.
"Sayang, ayo mandi. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ajak Kenzo pada Alona.
Dengan malas-malasan Alona bangun beranjak bangun. Mereka pergi bersama ke ruang kamar mandi dan mandi bersama dengan penuh kebahagiaan serta keromantisan.