Kenzo melepaskan handuk kecil yang dia gunakan untuk menggosok-gosok rambutnya yang basah.
"Alona, satu hal yang tidak kau mengerti saat ini. Kita sudah menjadi satu, tapi kau masih menganggap hubungan kita berbeda. Aku mungkin masih bisa menerima bagaimana kau dengan Dewa saat itu, tapi untuk apa yang kau lakukan di tempat ibadah tadi... Aku merasa kau hanya mempermainkanku dan keyakinanku," balas Kenzo dengan serius dia berbicara pada Alona.
Sekujur tubuh Alona seakan bergetar. Dia menganggap apa yang telah Kenzo lontarkan barusan seolah merendahkan agama yang dianut nya .
Dia mulai berpikir bahwa apa yang selalu menjadi pertentangan dan restu dari sang ayah itu adalah benar adanya. Perbedaan yang begitu kuat memang tidak akan mudah di satukan begitu saja, terlebih jika tidak ada pihak yang saling mengerti.
"Aku baru mengerti, Ken. Kau tidak benar-benar mau menerimaku apa adanya dan tidak bersungguh-sungguh menyempurnakan perbedaan kita sebelumnya."