"Hikzt… Huwwaaa…" Maya menangis histeris di depan Kenzo dan Ryo sehingga sontak saja membuat Kenzo dan Ryo tercengang.
"May, kenapa lu nangis?" tanya Ryo panik.
"Aku pikir kalian tidak akan mengingat hari ulang tahunku, tapi…" MAya terisak-isak dengan tangisannya sehingga sontak saja membuat Kenzo dan Ryo tertawa lepas melihatnya.
"Oh astaga, kau seperti anak kecil saja. kapan kau akan dewasa jika hal sepele begini saja kau menangis seperti anak kecil," ledek Kenzo.
Bugh!
MAya langsung memukulnya.
"Aw aw, sudah, hentikan! Cepat tiup lilinnya," titah Kenzo seraya meringis menahan pukulan manja MAya padanya.
"Fuhhh!!!" Maya meniup lilin di atas kue tart tanpa menunggu aba-aba lagi.
"Oh ya ampun, kau seharusnya membuat sebuah permohonan dahulu sebelum meniupnya, May." Ryo menegurnya sembari menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat karibnya yang tidak pernah berubah itu.