Aini terdiam kembali seraya menatap lekat wajah Kenzo.
"Aini, aku tidak akan pernah menyakitimu. Aku tidak akan pernah sekalipun mengecewakanmu," tegas Kenzo, entah kenapa dia begitu tidak ingin kehilangan Aini kali ini, dia begitu yakin Aini bisa di miliki olehnya. Ini hanya tentang waktu yang tentu saja tidak mudah karena Aini masih sangat terluka hatinya.
"Baik, jika kau begitu yakin akan perasaanmu itu, sembuhkan hati ini, Ken! Lakukan jika kau mampu membuatku kembali mempercayai apa itu cinta dan kesetiaan."
Kenzo tersenyum dengan haru setelah mendengar jawaban Aini yang memberinya kesempatan.
"Jadi, kau… Kau mau menjadi kekasihku?"
Aini menggeleng pelan kepalanya. Dan Kenzo kembali bersedih dalam raut wajahnya.
"Aku hanya ingin kau membuktikan ucapanmu tadi padaku, Ken!"
Kenzo menarik napasnya dalam-dalam. Dia tidak tahu harus senang atau kecewa atau bahkan bersedih hati mendengar jawaban Aini, tapi dia juga merasa tertantang akan permintaan Aini padanya kali ini.
