Setelah berjam-jam Kenzo dan beberapa teman-temannya duduk santai dengan banyak obrolan konyol sejak tadi. Kenzo beranjak pergi dengan hati dan pikirannya yang kosong tak menentu setelah mengingat Alona pergi menggandeng tangan seorang laki-laki yang tak lain adalah kekasihnya.
Hati dan pikiran Kenzo kacau balau. Dia melaju dengan cepat sampai kini sudah tiba di rumahnya. Kenzo duduk di teras rumah sebelum dia melangkah masuk, tatapannya kosong. Dia menundukkan kepalanya seraya menjambaki rambutnya sendiri.
Lantas dia kembali mendongakkan kepalanya ke atas, menatap langit yang sangat gelap. Kenzo sedikit memiringkan kepalanya, menatap kerlap kerlip bintang yang hanya terlihat beberapa saja muncul menerangi langit malam. Bahkan cahaya bulan pun tampak redup oleh awan yang menghampirinya.
Kenzo berpikir, menatap langit yang gelap pada waktu malam, terkadang membuatnya seakan lebih di mengerti dibandingkan dengan yang lain.