Ervan beranjak pergi dengan kesal menahan kekesalannya begitu mendengar ucapan laki-laki yang selama ini menjadi ayah sambungnya. Ervan mengetuk pintu kamar Kenzo yang sudah terkunci rapat, sementara Kenzo yang tengah meringkuk di dalam kamar bersimpuh di lantai seorang diri, kemudian terhenyak setelah mendengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya.
"Ken, ini kakak! Buka pintunya, mari bicara!" ujar Ervan sambil terus mengetuk pintu kamarnya.
Kenzo masih diam tak beranjak dari posisinya yang sejak tadi meringkuk sendiri di balik pintu kamarnya. Lagi sekali Ervan mengetuk pintu kamar Kenzo, seolah mendesaknya untuk segera membuka pintu kamarnya. Akhirnya, tak ingin membuat sang kakak kian mendesak untuk memintanya membuka pintu, Kenzo beranjak bangun lalu membuka pintu kamarnya.
"Ken, kami masuk ya?" tanya Sinta mendahului sang suami berbicara.