Dengan berat hati dan penuh tanda tanya di benaknya, Kenzo melepas keberangkatan Alona menuju Luar Negeri kembali lalu menjalani hubungan jarak jauh seperti yang sudah bertahun-tahun dia jalani bersama Alona. Tapi kali ini, entah kenapa dia merasa perpisahannya kali ini dengan Alona membuatnya begitu berat dan merasa ini akan berakhir.
"Hah…" Kenzo menghela napas panjang sambil meletakkan lengannya di keningnya. Dadanya begitu sesak, rasanya sudah tidak bisa lagi melontarkannya.
Pagi pun tiba, Kenzo beranjak bangun pagi seperti biasanya. Dia jadi bermalas-malasan bangun dari tidurnya setelah semalaman suntuk dia sulit memejamkan kedua matanya karena terus terbayang wajah Alona terakhir kali melihatnya sebelum dia pergi ke Luar Negeri.
Usai membersihkan diri dan merapikan pakaiannya, dia segera pergi ke luar kamarnya untuk pergi bekerja.
Begitu keluar dari ruang kamarnya, Ervan mengerjainya setelah terlihat memasang wajah cemberut dan kurang semangat seperti biasanya.