"Dok…" panggil Ervan sambil meregangkan pelukannya pada Kenzo begitu melihat dokter sudah keluar dari ruangan.
Dokter menggelengkan kepalanya tanda tidak ada yang bisa di harapkan dari kondisi ayah mereka. Sontak Kenzo melangkah ke dalam ruangan menerobos sang dokter yang masih berdiri di depan ruangan. Begitu pula dengan Ervan yang di susul oleh ibu dan istrinya memasuki ruangan.
Langkah kaki Kenzo terpaku di tempat ketika melihat seorang perawat menutup kain pada sekujur tubuh ayahnya layaknya seorang jenazah. Kenzo tidak ingin percaya bahwa ayahnya kini sudah tiada, tapi melihat dan mendengar tangisan histeris, pilu dan haru seisi ruangan membuatnya seperti terbanting di dalam hatinya.
Semua teriakan histeris dan tangisan pilu membuat Kenzo kian terpukul, dia menyaksikan secara mata terbuka sekujur tubuh ayahnya telah terbujur kaku tak bernyawa. Dia melangkah dengan gamang mendekati jenazah ayahnya dan mendorong semua yang mengelilinginya.