Kenzo terdiam sejenak setelah Alona menceritakan semua yang dia alami saat ini dengan isakan tangis yang menderu-deru bahkan sampai kehabisan napas saat berbicara sambil menangis. Kenzo pun terasa napasnya sendiri sudah dia kendalikan dan itu menyesakkan dadanya.
"Alona, aku…"
"Tidak, Ken! Jangan katakan apapun, jangan membuatku semakin takut dan kacau akan semua yang aku pikirkan beberapa hari ini." Alona membantah dan menyela bicara Kenzo yang baru saja akan melontarkan kata untuk menenangkannya.
Kenzo terdiam kembali. Hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini, untuk membuat Alona tenang dengan sendirinya. Namun, diam-diam hatinya hancur. Dia berusaha untuk tidak ikut terlarut dalam kesedihan tangis Alona yang membuat hatinya sangat sakit.
"Ken, kenapa kau diam?" tanya Alona dengan nada marah.
Kenzo terkesiap, dia kebingungan harus menanggapi seperti apa, bukankah sejak tadi dia yang memintanya untuk diam diam dan diam?
"Alona, aku hanya…"