Jelang pagi, Kenzo pergi bekerja seperti biasanya meski dia memaksakan diri dan hati juga pikirannya menuju tempat kerja. Andai saja dia bisa mengambil cuti lagi hari ini, namun itu tidak mungkin dia lakukan.
Hari ini, dia mencoba untuk menelpon Alona kembali, mengirim pesan singkat seperti biasanya. Kenzo mulai merasa jika sikap Alona semalam mungkin saja karena dia begitu marah mendengar ucapan Kenzo tentang Maya dan keluarganya.
Dan benar saja, Alona masih mematikan ponselnya. Dan itu membuat Kenzo semakin ingin menggila, sementara dia tidak bisa melakukan apapun untuk meredakan amarah Alona saat ini.
"Ah, kau sungguh bodoh, Ken! Dasar bodoh, tidak peka, bodoh, bodoh!" Kenzo merutuki dirinya sendiri dengan kesal.
Kenzo benar-benar tampak frustasi kali ini, beberapa kali dia hilang fokus dalam pekerjaannya. Kepalanya pun terasa mau pecah saja, di dalam hatinya meletup-letup segala amarah yang kian memuncak. Dia benci, dia ingin terus memaki dirinya sendiri.