Semua terus berlangsung selama beberapa kali hingga Gu Zhixi hanya terbaring lemas di bawah tubuh He Jingyao. Pikirannya menjadi kacau. Jangankan memberontak, bahkan dia tidak memiliki tenaga untuk berpikir.
He Jingyao merasa sangat puas dengan keadaan Gu Zhixi. Dia menyentuh bibir Gu Zhixi dengan lembut dan mengusapnya pelan dengan sorot mata mesum.
"Kenapa tidak mendorongku, hm?" He Jingyao menekan bibir Gu Zhixi dengan jari telunjuknya, suaranya terdengar serak dan berbahaya. "Tadi kamu masih bersikap keras kepala kan?"
Gu Zhixi tertegun sesaat. Dia baru sadar bahwa He Jingyao sedang balas dendam kepadanya.
Gu Zhixi hampir menangis karena merasa begitu marah. Dia melihat ke arah He Jingyao dengan sorot mata yang tajam. Sayang sekali karena tubuhnya yang lemah, sorot matanya yang tajam sama sekali tidak terlihat berbahaya.