Mata Bai Qingqing terasa panas karena ia hampir menangis, kemudian ia berkata dengan lirih, "Maafkan aku."
Curtis memeluknya lalu mencium mata Bai Qingqing yang berkaca-kaca, dan dengan lembut menyedot air matanya, "Tidak apa-apa asalkan kamu baik-baik saja. Aku sudah merusak makananmu, jika kamu tidak marah padaku, aku akan merasa sangat senang."
"Kenapa kamu begitu bodoh!" Bai Qingqing melotot pada Curtis tanpa rasa takut, lalu ia melihat ke arah dada Curtis yang terluka, "Lepaskan aku, biar aku bisa melihat lukamu."
Sisik ular Curtis keras dan tebal, jadi dagingnya tidak terbakar ketika ia berguling-guling di atas api tadi. Hanya saja ada beberapa bagian tubuhnya yang merah dan kulitnya tampak berkerut.
Curtis memandang tubuh Curtis yang terluka, kemudian Curtis dan dengan santai berkata, "Tidak apa-apa, aku akan segera sembuh."