Chereads / Indah cintaku / Chapter 8 - sesak

Chapter 8 - sesak

Setelah seminggu berada di kota B , mertua Laura pulang. Mereka memang sengaja tidak memberi tahu kepulangan mereka karena ingin mereka kejutan kepada anak dan juga menantunya.

Namun bukan anak beserta menantunya yang terkejut, namun justru mereka yang mendapati kejutan saat mereka melihat Laura berjalan dengan kruk. menantu mereka terlihat sedang membersihkan halaman.

"pa....apa yang terjadi,,kenapa dengan Laura" kata mama panik. "entahlah ma ..ayok Kita segera hampiri dia" kata papa.

"Sayang...." kata mama berhasil mengejutkan Laura. "mama,,papa.,," kata Laura menyambut mertuanya. "kenapa kamu?" Tanya papa singkat. "Laura ceroboh pa...waktu ngepel Laura terjatuh dari tangga,,dan....gini deh" kata Laura bohong. "lalu...dimana dev...dan...apa - apaan ini,,kenapa kamu yang mengerjakan ini,,untuk apa papa mengaji mereka kalau kamu hang mengerjakan semuanya" kata mama marah sambil merebut sapu yang dipegang Laura.

Papa segera masuk rumah untuk mengecek apa yang dilakukan asisten rumah tangga mereka. Namun papa kembali terkejut saat tidak mendapati satu pun diantara mereka. "Laura...kemana para asisten. rumah tangga,,kenapa tidak ada satupun?" Tanya papa kesal. "Laura tidak tahu pa,,kan dari papa mama pergi, mereka semua sudah tidak dirumah" cerita Laura karena itulah yang memang terjadi. "maksud kamu?" Kali ini mama yang bertanya dengan penasaran. "iya ma,,,kan memang setiap mama papa tidak dirumah mereka semua ikutan tidak Ada" kata Laura lagi. "jadi....Selama kami diluar negeri...mereka juga tidak Ada?" Tanya mama lagi. "iya ma,,,hanya tinggal satpam sama sopir aja" jelas Laura lagi.

Mama langsung menghubungi kepala asisten rumah tangga dan menyuruh mereka datang. hingga mama mengadakan rapat dengan mereka. Seperti biasa Dev pulang kerumah pada sekitar jam 7 malam. Namun dia kaget saat melihat Laura duduk diruang keluarga. karena setelah kejadian malam itu. istrinya pasti telah berada dibalkon saat dirinya pulang kerumah.

Dev kembalo terkejut, saat melihat ternyata bukan cuma istrinya namun juga kedua orang tuanya. "pantas saja ,,ternyata mama papa sudah kembali", gumam Dev. " ma,,pa...kapan datang" kata dev pada kedua orang tuanya. " tadi sore,,kamu baru pulang" kata papanya. " iya pa,,Dev kekamar dulu ya ,,gerah" kata dev pamit untuk segera kekamarnya.

Dev turun dan ikut bergabung bersama orang tuanya juga istrinya. Dev menyadari kalau Laura terus menghindari pandangannya. bahkan Laura juga terlihat pucat saat dirinya duduk disampingnya. "mama istirahat dulu ya,,capek" kata mamanya sambil bangkit dan mencium kening Laura. papanya juga melakukan Hal yang sama. setelah kedua orang tuanya pergi dev berbicara pada Laura. "masih mau disini,,cepatlah...aku lelah" kata dev ketus. Laura hanya menunduk, tidak merespon. "jangan uji kesabaran ku" bisik dev ditelinga Laura sambil menjambak rambut panjang Laura.

Laura segera bangkit dan mengambil kruk disebelahnya. Dev terdiam, pemandangan didepannya benar - benar membuat dirinya syok, namun hanya sesaat dirinya tersenyum sinis. "pandai sandiwar" kata dev lirih. Dev segera berjalan dibelakang Laura dan dengan sengaja menendang kruk yang dipegang Laura, hingga Laura terjatuh. "awas....menghalangi jalan" kata dev lagi sambil kembali menginjak kaki Laura yang diperban. Laura tetap menunduk dirinya menangis dalam diam. menahan rasa sakit yang kembali ditorehkan sang suami.

dengan susah payah Luara sampai dikamar Dev. dirinya mengetuk pintu dulu, baru masuk. Namun saat dia masuk ternyata Dev berada dibalik pintu dan saat dirinya masuk, dev kembali mendorong ya hingga dirinya kembali jatuh.

Laura menyeret tubuhnya menjauh dari dev. namun dirinya Kalah cepat dengan Dev yang kini memegang kakinya yang sakit. " pandai juga kamu berakting,,kenapa tidak jadi Artis saja....hahhaha..." tawa dev sinis. Dapat Laura lihat, dev mbawa sebuah gunting. Laura mengelengkan kepalanya kuat. "....kakak....jangan...kak...Laura mohon...." isak Laura sambil terus berusaha melepas tangan Dev dari Kakinya. "hahaha....kakak...kau tidak pantas,,,jangan memanggilku begitu dengan mulut kotormu itu!" bentak Dev kembali.

"Tu...tuan dev....Laura mohon...ampuni Laura tuan..." kata Laura kembali memohon. Namun Dev tidak peduli Dan dengan segera menguntibg perban yang membalut kaki Laura.

Dev terkejut mendapati kondisi kaki Laura dibalik perbannya. Melihat dev yang menghempas Kakinya. Laura dengan segera menyeret kembali tubuhnya menuju balkon. butuh usaha besar baginya sampai kebalakon. Karena dirinya menangis. jadi kekuatan tubuhnya pun melemah.

Dev kembali mendekati Laura. Dirinya tidak menyangka, apa yang dilakukannya membuat kaki Laura menjadi seperti itu.

Laura semakin panik saat dev kembali mendekatinya. "Laura mohon...Laura mohon maafkan Laura tuan....jangan dekat dekat....Laura minta maaf sudah membuat tuan marah...maafin Laura...." rengek Laura. Dev menghentikan langkahnya. padahal dirinya hanya ingin memeriksa lebih dekat kondisi kaki Laura, namun hatinya terasa diremas, saat mendengar perkataan Laura.

setelah dirinya sampai dibalkon, Laura segera menutup pintu. dirinya kembali menangis terisak - isak. diambilnya obat yang diberikan dokter padanya.

Setelah melihat Laura tertidur ,Dev menuju balkon dan mendekati istrinya itu. dibelainya wajah damai istrinya. lalu diperiksa ya kaki istrinya itu. "Kakinya separah ini" gumamnya. ditatapnya wajah yang tadi ketakutan saat didepannya tersebut.

Pagi harinya Dev memaksa Laura untuk mengikutinya ke ruamh sakit, karena. tidak Enak kepada mertuanya akhirnya Laura mengikuti Dev juga.

"jadi...dok,,bagaimana kondisinya?" Tanya Dev pada dokter yang memeriksa Laura. "begini tuan,,Kita secepatnya harus melakukan operasi, agar tidak semakin parah dan bisa berakibat, tidak berfungsinya lagi kaki Nona ini" kata dokter pada Dev. "kalau begitu, segera laksanakan" kata dev dingin. Laura yang mendengarnya sangat terkejut. "berapa biayanya dok?" Tanya Laura Kali ini.

Dev terkejut saat Laura menanyakan biasa operasi. ' apa maksud wanita bodoh inu' kata Dev dalam hati.

Laura terkejut saat dokter menyebutkan nominal uantuk opersinya. "dokter...apakah harus operasi dalam waktu dekat ini?" Tanya Laura lago. " iya bagaimanapun kalau semakin lama akibatnya bisa lebih buruk.

Namun Dev menyetujui operasi dilakukan esok Hari. saat perjalanan pulang, Laura minta mampir kesebuah bank. saat dirinya kembali kemobil, dirinya menyerahkan sejumlah uang yang tadi dikelaurkan Dev untuk biasa operasinya. "apa ini?" Tanya Dev tegas. "ini...ini uang tuan yang tadid dikeluarkan untuk operasi Laura. " jawab Laura masih dengan menunduk. "apa aku minta ganti!" bentak Dev kembali. Laura mengelengkan kepalanya. "memang tidak,,,tapi Laura tidak mau,,hasil jerih payah dan kerja keras Tuan harus dipakai untuk Laura,,Tuan Tenang saja,,tadi Laura langsung minta petugas bank yang memasukkan uang tersebut kekantong itu,,,jadi jangan khawatir,,Laura tidak memegang uang itu" kata Laura lagi.