Chereads / Indah cintaku / Chapter 10 - Maaf

Chapter 10 - Maaf

Siang itu bukan mertuanya yang perhatian ataupun Dev yang mulai baik, namun kedua orang tuanya lah yang menjaga Laura.

" pa,, bagaimana kalau yang ini" terdengar sang mama sedang menawarkan sesuatu kepada papanya. "Itu bagus,, tapi kurang terkesan mewahnya ma" jawab sang papa memberi tanggapan. mereka memang disini, namun seakan tidak ada Laura yang terbaring sakit disana.

Laura memandang sendu kedua orang tuanya.

Laura mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya kepada kedua orang tuanya, setidaknya kalau memang dirinya salah, dirinya Punya kesempatan untuk meminta maaf.

" mama, papa" pangil Laura dengan senyum menghiasi bibir cantiknya. Tak ada respon yang berarti, kedua orang tuanya hanya memandangnya sebentar lalu mengalihkan perhatian mereka kepada hp mereka. Laura tidak berkecil hati, dirinya tetap melanjutkan apa yang ingin diucapkannya, sebelum keberaniannya hilang tak berbekas lagi.

"mama,, papa,, Laura sayang banget sama mama papa, Laura Akan melakukan apa saja, agar kalian bahagia, ma...pa...Laura tidak tahu kenakalan apa yang Laura perbuat, hingga membuat papa mama, engan untuk tersenyum lagi kepada Laura, bahkan mama papa selalu mengabaikan Laura,...Laura tahu,, Laura tidak secantik kak Lydia, tidak sepintar kak Lydia, tapi Laura selalu berusaha untuk lakukan yang terbaik,,, tapi...ya....seperti yang papa mama tahu,, Laura selalu kurang....maafkan laura ya pa,,ma..." ujar Laura sambil menyeka air matanya.

" mama, papa,, terima kasih ya,, sudah menikahkan Laura dengan kak Dev,, Terima kasih banyak,, karena dari pernikahan ini, Laura mendapat banyak kasih sayang, yang Selama ini Laura rindukan,, sebenarnya ada hal yang ingin sekali Laura tanyakan,, waktu Itu,,, ketika mama memintaku untuk mendonorkan ginjalku untuk kakak,,,tapi kenapa tidak ada berkas operasi di perut kakak,,, apa mungkin kakak tidak pernah operasi ginjal?" kata Laura yang membuat papanya menatap nyalang sang mama.

" apa maksudnya?" tanya papa pada Laura. " bukankah waktu Itu,,papa yang tanda tangan persetujuan untuk ku mendonorkan ginjalku pada kakak,, kenapa sekarang seolah papa tidak tahu"kata Laura lagi.

" Laura tahu, papa mama, pasti marah karena Laura tidak langsung setuju untuk mendonorkan ginjal Laura pada kakak,, tapi pernah kah sekali saja mama papa tanyakan alasan laura,,, tapi papa mama tidak pernah Tanya,, kalian hanya bilang laura egois,, karena tidak sayang sama kakak,,, tapi tahukah kalian,,, kalau dokter mengatakan....kalau salah satu ginjal Laura...bermasalah....hiks...Laura ingin bilang...laura takut...tapi kalian.....hiks...." laura Tak kuasa meneruskan perkataannya lagi. Papa dan mamanya syok mendengar apa yang dikatakan Laura,, bahkan sang papa kini telah lunglai.

"Tapi....tidak apa- apa,, papa mama tidak perlu khawatir,, sebentar lagi...tunggulah sebentar lagi,, Laura Akan pergi,, tidak Akan menganggu papa mama lagi" tambah laura lagi.

perkataan Laura menambah syok kedua orang tuanya. sang papa segera menghampiri dan memeluknya. " kenapa....kenapa tidak pernah ngomong sama papa?" kata papanya dengan air mata juga. "bukankah papa mama, membenci laura,, sampai papa mama tidak sudi menatap wajah laura lagi" kata Laura lirih, dipelukan sang papa. Setelah bertahun - tahun akhirnya dirinya kembali merasakan pelukan sang papa lagi.

"terima kasih,, papa,, mama,, maaf...ternyata Laura sampai saat ini tidak bisa menjadi anak yang papa mama harapkan" lirih laura lagi.